Page 43 - Percobaan (1)_(1) Buletin kumpulan Pertanyaan Pemantik_Penyebab Pemanasan Global_Kelas X SMA
P. 43
Juni 2023 IPA Fisika Vol. 12345
2. Mengapa gas metana yang dihasilkan sapi ternak
mengakibatkan gas rumah kaca?
Gas metana (CH4) adalah gas yang berperan dalam pemanasan
global dan berasal dari sektor pertanian, khususnya dari hewan
ternak seperti sapi. Gas metana memiliki dampak pemanasan yang
lebih besar dibandingkan dengan karbondioksida () karena
kemampuannya menangkap panas 25 kali lebih efisien (VLAMING,
2008). Proses terbentuknya gas metana terjadi dalam perut hewan
ternak yang disebut rumen. Bakteri khusus yang disebut bakteri
metanogenik bekerja dalam rumen ini. Mereka mengubah karbon
dioksida () dan hidrogen (H2) menjadi gas metana (CH4). Sebagian
besar gas metana dilepaskan melalui eruktasi (perut ternak
mengeluarkan gas saat ternak bersendawa), sebagian kecil melalui
pernapasan, dan sejumlah kecil lagi melalui anus (Murray et al., 1976
dalam Vlaming, 2008).
Feses sapi perah menghasilkan gas rumah kaca utama yaitu gas
CH4 . Menurut IPCC (2012) feses ternak baik padat maupun cair
memiliki potensi untuk mengemisikan gas CH4 selama proses
penyimpanan, pengolahan, penumpukan atau pengendapan yang
dipengaruhi oleh jumlah feses yang dihasilkan dan jenis ternak.
Kurangnya penanganan limbah feses ternak berpotensi untuk
menyumbangkan metana lebih besar lagi.
Metana yang dihasilkan oleh sapi ternak adalah salah satu jenis gas
rumah kaca. Gas rumah kaca bekerja berdasarkan prinsip fisika
yang dikenal sebagai efek rumah kaca. Efek rumah kaca adalah
fenomena di mana sebagian radiasi matahari yang mencapai
permukaan bumi dipantulkan kembali ke atmosfer, tetapi tidak
dapat lolos keluar karena tertahan oleh gas-gas rumah kaca seperti
metana, karbon dioksida, uap air, dan lainnya. Ketika matahari
menyinari Bumi, sebagian besar sinar matahari diterima oleh
permukaan Bumi dan dipancarkan kembali ke atmosfer sebagai
radiasi panas inframerah. Namun, beberapa gas di atmosfer,
termasuk metana, memiliki kemampuan untuk menyerap dan
memerangkap radiasi inframerah, menghambatnya keluar dari
atmosfer. Akibatnya, energi panas terperangkap di atmosfer,
menyebabkan kenaikan suhu global. (Mahmud&Prima, 2021)
Buletin Kumpulan Pemantik Penyebab pemanasan global 43