Page 9 - Sinar Tani Edisi 4086
P. 9

GELIA T  P ENY UL UH                                                      Edisi 14 - 20 Mei 2025  |  No. 4086  Tahun LV                 9

          Cerita Abimayu




          dan Awalludin jadi




          Brigade Pangan







          Kisah generasi muda yang berhasil terjun ke dunia pertanian
          menjadi contoh bagi yang lain untuk tak lagi sungkan
          menekuni usaha pertanian. Apalagi kini pemerintah melalui
          Kementerian Pertanian memfasilitasi anak-anak muda
          untuk menjadi bagian dari Brigade Pangan.


                   eperti  kisah   Abimayu
                   yang berawal dari rasa
                   tidak tertarik pada dunia
                   pertanian. Namun, setelah
                   bergabung        dengan
        Sprogram petani milenial,
          pandangannya berubah total. Kini,
          ia membuktikan bahwa bertani
          dengan  dukungan  mekanisasi  dan
          teknologi mampu memberikan hasil
          yang menjanjikan.
            “Awalnya saya nggak tertarik
          jadi  petani,  tapi sejak  bergabung  di
          program Petani Milenial tahun 2023,
          saya merasa tertantang. Kini hasil
          sementara  yang  kami  dapatkan
          sekitar Rp 24 jutaan dari luas lahan
          setengah hektar lebih,” ungkap
          Abimayu,   petani   milenial  asal
          Kabupaten Penajam Paser Utara,
          Kalimantan Timur.
            Akhirnya   Abimayu   mengakui,
          prospek pertanian modern ke depan
          sangat   menjanjikan,    terutama
          dengan dukungan mekanisasi seperti
          yang kini dijalankan petani muda
          di wilayahnya. Ia mencontohkan
          pengelolaan lahan yang selama ini   sekarang juga itu kami tidak lagi    kelompok    dan   dukungan     dari     Kini, bertani dipandang sebagai
          secara manual, kini dapat dikerjakan   menjual ke Tengkulak. Langsung    pemerintah,     mereka     berhasil   usaha    yang    menguntungkan
          jauh  lebih  cepat  dan  efisien  berkat   ke Bulog. Jadi tidak ada lagi yang   membuktikan bahwa bertani bisa   dan berkelanjutan. Apalagi kini
          penggunaan alsintan.                namanya  mafia-  mafia  tengkulak,”   menjadi profesi yang menjanjikan     pemerintah menjaga harga gabah
            Dalam satu kali kerja, Abimayu    ungkapnya.                           secara ekonomi.                       di petani dengan harga Rp 6.500/
          mengungkapkan, alsintan seperti        Abimayu juga menyampaikan            “Berdasarkan   analisis  musim     kg. “Harga gabah juga semakin
          traktor bisa menggarap hingga lima   ajakan penuh semangat kepada        tanam  terakhir,  anggota  Brigade    stabil. Bulog membeli dengan harga
          hektar lahan. Dengan biaya jasa     generasi muda di seluruh Indonesia   kami yang terlibat dalam budidaya     sesuai  HPP  yaitu  Rp6.500/kg,  jadi
          pengolahan lahan mencapai Rp800     untuk mau terjun ke sektor pertanian.   bisa menghasilkan rata-rata Rp20   pendapatan kami lebih terjamin,”
          ribu/ha,  seorang operator  alsintan   Menurutnya, sektor pertanian  yang   juta  per  bulan,” kata  Awalludin.  Tak   jelas Awalludin.
          bisa  menghasilkan   hingga  Rp4    kini  ditekuninya   bukan   seperti  hanya dari budidaya, pendapatan         Keberhasilan   Awalludin   dan
          juta dalam sehari. “Jumlah tersebut   pertanian di zaman dulu. Sebaliknya   juga  diperoleh  melalui  peran    rekan-rekannya     mencerminkan
          belum termasuk keuntungan dari      pertanian    zaman    ini   sangat   sebagai operator alsintan seperti     efektivitas  Program      Brigade
          efisiensi waktu dan tenaga, itu masih   menguntungkan dan menjadi pusat   combine harvester. Dalam waktu       Pangan sebagai bagian dari strategi
          dari sisi operator saja,” ujarnya.  perhatian  berbagai pihak  sehingga   20 hari masa panen, operator dapat   akselerasi  swasembada    pangan
            Abimayu     mengakui,    dalam    kebijakan - kebijakan pemerintah     meraup penghasilan hingga Rp20        nasional. Sekaligus upaya konkret
          penggunaan    alsintan   memang     sangat menguntungkan petani.         juta, sementara helper memperoleh     dalam   meregenerasi   petani  di
          ada kebutuhan tambahan seperti         “Saya   disini  mengajak   buat   sekitar Rp6 juta.                     tengah tantangan perubahan iklim
          perawatan   alat,  bahan    bakar,  kawan-kawan untuk mau bertani.          Brigade Pangan di Simpang          dan ketahanan pangan global.
          dan operasional lainnya. Namun      Karena menjadi petani itu tidaklah   Datuk juga mencatat peningkatan         Menteri Pertanian (Mentan) Andi
          ia tetap optimistis pada prospek    memalukan dan dari hasil pertanian   produktivitas   yang     signifikan.   Amran  Sulaiman   mengapresiasi
          pertanian modern. Terlebih, bantuan   kita  bisa mengalahkan pekerjaan-  Jika   sebelumnya    hasil  panen     capaian luar biasa petani milenial
          dan dukungan dari Kementerian       pekerjaan lain, bertani yang kita    hanya berkisar 3,2-4 ton/ha, maka     yang sukses mengelola pertanian
          Pertanian baik dalam bentuk alat    anggap kecil tapi itu hasilnya sangat   kini  meningkat  menjadi    5–6    modern dan meraup pendapatan.
          maupun     pembinaan      menjadi   besar,” kata Abimayu.                ton/ha.  Peningkatan   ini  berkat    Bahkan       dalam       berbagai
          motivasi besar bagi petani muda                                          pendampingan teknis, pola tanam       kesempatan, Amran mengatakan,
          seperti dirinya untuk terus berinovasi.  Kisah dari Jambi                yang lebih efisien, dan dukungan alat   Brigade  Pangan    akan   terus
            “Bantuan    pemerintah   bukan       Selain Abimayu, petani milenial   pertanian modern.                     diperkuat sebagai garda terdepan
          hanya   mendorong    kami    lebih  asal Kabupaten Penajam Paser Utara,     Kementan    telah  menyalurkan     modernisasi pertanian.
          produktif, tapi juga jadi semangat   Kalimantan Timur, kisah sukses      berbagai  bantuan  alsintan  kepada     Program ini dirancang untuk
          untuk menjadikan pertanian sebagai   Brigade Pangan juga dirasakan       Brigade ini, mulai dari combine       mendorong    pertanian   berbasis
          kekuatan  utama  ketahanan  pangan   Awalludin Fajar (31), pemuda asal   harvester, traktor roda empat dan     bisnis   dan    teknologi   yang
          di Kalimantan Timur,” ungkapnya.    Desa Simpang Datuk, Kabupaten        dua, pompa air, hingga rotavator,     dikelola  oleh  generasi   muda.
            Tidak   hanya    itu,  Abimayu    Tanjung Jabung Timur, Jambi.         yang semuanya mendorong efisiensi     “Brigade Pangan akan menjadi
          mengungkapkan bahwa kini mereka        Sebagai Ketua Brigade Simpang     kerja dan peningkatan hasil panen.    motor penggerak yang terampil,
          tak lagi menjual hasil panen ke     Datuk    3,  Awalludin  memimpin     Modernisasi  pertanian  yang digagas   profesional,  dan    berorientasi
          tengkulak, melainkan langsung ke    15 anggota yang secara kolektif      melalui program Brigade Pangan        bisnis.  Ini  adalah  investasi  untuk
          Bulog, yang memberikan harga lebih   mengelola   lahan  seluas  205,09   turut mengubah persepsi generasi      masa depan pertanian Indonesia,”
          stabil dan adil bagi petani. “Bagusnya   ha. Dengan sistem kerja berbasis   muda terhadap profesi petani.      tegasnya. Yul
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14