Page 11 - Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas X
P. 11

mengamalkan  ajaran  agama  Hindu  sesuai  dengan  petunjuk  Veda,  meningkatkan
                 kualitas  kehidupan,  pembersīhan  spiritual  dan  penyucian  serta  merupakan  suatu
                 sarana untuk dapat menghubungkan diri dengan Hyang Widhi/Tuhan.
                   Inti dari Yajña adalah persembahan dan bhakti manusia kepada Hyang Widhi/ Tuhan
                 untuk  mendekatkan diri kepada-Nya. Sarana upacara inilah disebut dengan upakara/
                 banten. Melalui sarana berupa upakara atau banten ini, umat Hindu menyampaikan
                 bhaktinya  kepada  Hyang  Widhi/Tuhan.  Banten  yang  dipersembahkan  dimulai  dari
                 tingkatan yang terkecil sampai terbesar (kanista, madya, utama). Kemudian banten ini
                 dipersembahkan ketika ada upacara/piodalan juga hari-hari raya menurut agama Hindu.
                 Hari raya tersebut jatuh sesuai dengan wewaran, wuku, dan sasih. Wewaran misalnya
                 kajeng kliwon, wuku misalnya buda wage kelawu dan sasih misalnya  kapat, kelima,
                 kedasa dan sebagainya. Upacara Yajña adalah merupakan langkah yang diyakini sebagai
                 ajaran bhakti dalam agama Hindu. Dalam Atharvaveda XII.1.1disebutkan Yajña adalah
                 salah satu penyangga bumi.

                                       Satyaṁ bṛhadṛtamugra dīkṣā tapo
                                      brahma Yajñaḥ pṛthīviṁ dhārayanti,
                                          sā no bhutāsya bhavy asya
                                      patyuruṁ lokaṁ pṛthivī naḥ kṛṇotu
                                            (Atharvaveda  XII.1.1)


                                                Terjemahan:
                       Sesungguhnya kebenaran (satya) hukum yang agung, yang kokoh dan
                       suci (rta), diksa, tapa brata, Brahma dan juga Yajña yang menegakkan
                       dunia semoga dunia ini, ibu kami sepanjang masa memberikan tempat
                                             yang lega bagi kami.


                   Demikian disebutkan dalam kitab Atharvaveda. Pemeliharaan kehidupan di dunia
                 ini dapat berlangsung terus sepanjang Yajña terus menerus dapat dilakukan oleh umat
                 manusia. Demikian pula Yajña adalah pusat terciptanya alam semesta atau Bhuwana
                 Agung  sebagaimana  diuraikan  dalam  kitab  Yajurveda.  Disamping  sebagai  pusat
                 terciptanya alam semesta, Yajña juga merupakan sumber berlangsungnya perputaran
                 kehidupan yang dalam kitab Bhagavad gītā disebut Cakra Yajña. Kalau Cakra Yajña
                 ini tidak berputar maka kehidupan ini akan mengalami kehancuran.


                                          Saha Yajñaḥ prajāḥ sṣṛtvā
                                            Puro’vāca prajāpatiḥ
                                           aneṇa prasaviṣyadhvam
                                          eṣa vo ‘stv iṣṭa kāmandhuk
                                            (Bhagavadgītā III.10)





                 4    | Kelas X SMA/SMK
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16