Page 186 - Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas X
P. 186

Pembagian kelas ini sebenarnya bukan terdapat pada Hindu saja, tetapi sifatnya
                   adalah  universal.  Klasifikasinya  tergantung  dari  tipe  alam  manusia,  dari  bakat
                   kelahirannya. Masing-masing dari empat kelas ini mempunyai karakter tertentu. Ini
                   tidak selalu ditentukan oleh keturunan.
                      Di  dalam  Bhagavadgītā  teori  Varna  sangat  luas  dan  mendalam.  Kehidupan
                   manusia di luar, mewujudkan wataknya yang di dalam. Setiap makhluk mempunyai
                   watak kelahirannya (swabhava) dan yang membuat efektif di dalam kehidupannya
                   adalah kewajibannya (swadharma).
                       Keempat Varna ini memiliki hak yang sama dalam mempelajari Weda. Hal ini
                   ditegaskan dalam kitab suci Yajurveda ke xxv. 2 sebagai berikut:

                                             Yatenam cvacam kalyanim
                                      avadanijanebhyah brahma rajanyabhyah
                                       cudraya caryaya ca svaya caranaya ca
                                                  Terjemahan:
                        Biar Kunyatakan di sini kata suci ini, kepada orang-orang banyak kepada
                         kaum Brahmana, kaum Ksatriya, kaum Sudra dan bahkan kepada orang
                              orangKu dan kepada mereka (orang-orang asing) sekalipun.

                      Kata  suci  yang  dimaksudkan  dalam  kata  ini  adalah  Weda  Śruti  yang  boleh
                   dipelajari  oleh  keempat  golongan  (Brahmana,  Ksatria,  Waisya,  dan  Sudra)  atau
                   apapun  golongannya.  Jadi,  Yajurveda  memberikan  penjelasan  bahwa  kedudukan
                   masing-masing Varna dalam Catur ‘Varna dalam mempelajari Veda adalah sama.
                   Tidak ada satu golonganpun yang ditinggalkan.
                      Dalam Rg Veda Mandala X, lahirnya Catur Varna ini diuraikan secara mitologis.
                   Varna Brahmana diceritakan lahir dari mulut Dewa rahma, Ksatria dari tangannya,
                   Weisya dari perutnya, sedangkan Sudra dari kakinya. Mitologi Rg Veda ini melukiskan
                   bahwa semua arna adalah ciptaan Tuhan dengan fungsi yang berbeda-beda. Keterangan
                   ini dipertegas dalam kitab  suci Manawa Dharmasastra I, 87 sebagai berikut:
                                              Sarvasyāsya tu sargasya
                                            guptyartham sa mahādyutih
                                              mukhā bahū upajjānām
                                             pŗthak karmānya kalpayat
                                                  Terjemahan:
                         Untuk melindungi alam ini, Tuhan Yang Maha Cemerlang menentukan
                        kewajiban yang berlainan terhadap mereka yang lahir dari mulutnya, dari
                                      tangannya, dari pahanya. dan dari kakinya.

                      Jelas di sini yang dimaksud lahir dari mulut, tangan, paha dan dari kaki tiada
                   lain  adalah:  Brāhmaṇa,  Kṣatrya,  Waiṣya,  dan  Śudra.  Keempat  Varna  ini  justru
                   dibeda-bedakan fungsinya agar masyarakat dan dunia terlindung dari kehancuran.
                   Ini  menandakan  fungsi-fungsi  itu  sama  penting  dalam  memperoleh  harkat  dan




                                                         Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti |   179
   181   182   183   184   185   186   187   188   189   190   191