Page 60 - Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas X
P. 60

kijang itu tidak sejinak nampaknya, dan Rama makin jauh dari tempat tinggalnya.
                   Akhirnya kijang itu dipanahnya. Seketika kijang itu menjelma menjadi raksasa dan
                   menjerit keras.
                      Jeritan itu dikira oleh Sītā berasal dari Rama, maka disuruhnyalah iparnya memberi
                   pertolongan. Sītā tinggal sendirian. Datanglah seorang Brahmana kepadanya untuk
                   berpura-pura meminta nasi. Sītā dilarikannya. Dengan sangat bersedih hati, Rama
                   dan Laksmana mencari  jejak  Sītā. Dalam  pengembaraan yang tidak  menentu  itu,
                   mereka bertemu dengan burung Jatayu. Burung tersebut merupakan bekas kawan
                   baik Dasaratha, dan ketika ia melihat Sītā dibawa terbang oleh Rawana, ia mencoba
                   mencegahnya. Dalam pertempuran yang terjadi, Jatayu kalah. Setelah memberikan
                   penjelasan itu, Jatayu mati.
                   d. Kiskindha Kanda
                      Rāmā berjumpa dengan Sugriva, seorang raja kera yang kerajaan serta istrinya
                   direbut  oleh  saudaranya  sendiri  yang  bernama  Walin.  Rāmā  bersekutu  dengan
                   Sugriwa  untuk  memperoleh  kerajaan  dan  istrinya  dan  sebaliknya  Sugriwa akan
                   membantu Rāmā untuk mendapatkan Sītā dari negeri Alengka.
                      Khiskinda digempur. Walin terbunuh oleh panah Rāmā. Sugriwa kembali menjadi
                   raja Kiskinda dan  Anggada, anak  Walin dijadikan putra mahkota.  Tentara kera
                   berangkat ke Alengka. Di tepi pantai selatan yang memisahkan Alengka dari daratan
                   India, tentara itu berhenti. Dicarilah akal bagaimana untuk dapat menyeberangi lautan.
                   e. Sundara Kanda
                      Hanuman, kera kepercayaan Sugriwa, mendaki gunung Mahendra untuk melompat
                   ke  negeri  Alengka.  Akhirnya  ia  dapat  menemukan  Sītā.  Kepada  Sītā  dijelaskan
                   bahwa tak lama lagi Rāmā akan datang menjemput. Hanuman ditahan oleh tentara
                   Lengka. Ia diikat erat-erat dan kemudian dibakar. Ia meloncat ke atas rumah dengan
                   ekornya yang menyala menimbulkan kebakaran di kota Lengka. Kemudian Hanuman
                   melompat kembali menghadap Rāmā untuk memberi laporan.
                   f. Yudha Kanda
                      Dengan bantuan Dewa Laut tentara  kera berhasil membuat  jembatan  ke
                   Lengka.  Rawana yang mengetahui  bahwa negaranya  terancam  musuh menyusun
                   pertahanannya. Adiknya, Wibisana menasihatkan untuk mengembalikan Sītā kepada
                   Rāmā dan tidak usah berperang. Rawana bukan main marahnya. Adiknya itu diusir
                   dari Alengka dan menggabungkan diri dengan Rāmā.
                      Setelah itu terjadilah pertempuran yang sengit, setelah Indrajit dan Kumbakarna
                   gugur, Rawana terjun ke dalam kancah peperangan yang diakhiri dengan kemenangan
                   dipihak Rāmā dan Ravana terbunuh dalam peperangan tersebut. Setelah peperangan
                   selesai Vibhisana adik Ravana yang memihak Rāmā diangkat menjadi raja di negeri
                   Lengka serta Sītā bertemu kembali dengan Rāmā.
                      Rāmā tidak mau menerima kembali istrinya, karena sudah sekian lamanya tinggal

                   di Alengka dan tidak mungkin masih suci. Sītā sedih sekali kemudian ia menyuruh
                   para abdinya membuat api unggun. Kemudian ia terjun ke dalam api. Nampaknya
                   Dewa Agni  di dalam api tersebut menyerahkan Sītā kepada Rāmā. Rāmā menjelaskan,




                                                         Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti |   53
   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65