Page 82 - Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas X
P. 82

A. Pengertian Padewasan
                   Renungan

                      Hari baik atau hari buruk adalah berkaitan dengan waktu untuk melakukan suatu
                   aktivitas  tertentu. Bagi Umat Hindu baik di Bali maupun di luar Bali penentuan
                   waktu untuk melakukan suatu aktivitas tertentu dikenal dengan istilah Padewasan.
                   Berbagai etnis di Indonesia juga mengenal istilah hari baik atau hari buruk. Tetapi
                   tidak sedikit juga tidak percaya. Mereka berasumsi semua hari sama saja. Baik atau
                   buruk tergantung pada manusianya.
                      Mungkin ada benarnya bahwa semua tergantung manusia (sesuai konsep hukum
                   karma phala). Tetapi pemahaman bahwa semua hari adalah sama, sangat keliru. Bagi
                   yang meyakini tentang baik buruknya hari mungkin apa yang dibahas di sini dapat
                   menjadi penguat keyakinan tersebut, sedangkan bagi yang belum yakin dengan apa
                   yang disampaikan secara logika dapat diterima bahwa memang ada pengaruh hari
                   terhadap kehidupan manusia.
                      Sebelum itu mari kita mencoba untuk memahami pengertian hari baik dan hari
                   buruk. Dalam hal ini hari baik atau hari buruk adalah waktu atau hari yang tepat
                   untuk melakukan aktivitas tertentu agar aktivitas kita semaksimal mungkin dapat
                   berjalan dengan sebaik-baiknya dan mencapai tujuan yang maksimal. Lalu kenapa
                   harus menentukan waktu? Nah disinilah bermula kita berpikir.
                      Perkembangan  padewasan  tidak bisa dilepaskan  dari sumbernya yakni  Veda.
                   Veda dalam  pemahamannya memerlukan  ilmu bantu yang dinamakan  dengan
                   Vedangga. Vedangga ini ada enam jenis, diantaranya:
                   1.  Siksa, mempelajari fonetik Veda
                   2.  Vyakarana, mempelajari gramatikal  atau
                      tata bahasa Veda
                   3.  Chanda mempelajari irama,  lagu dan
                      persajakan dalam sloka-sloka veda
                   4.  Nirukta merupakan mempelajari tentang asal-
                      usul dan arti kata (etymologi) dalam Veda
                   5.  Jyotisa  adalah  pengetahuan   tentang
                      Astronomi dan Astrologi; dan
                   6.  Kalpa adalah pengetahuan tentang tata cara
                      melaksanakan upacara.                     Sumber:www.dharmavada.wordpress.com
                                                                Gambar 3.1 Wewaran
                      Bhagawan  Atri  atau  Maharsi  Atri  adalah
                   salah satu dari tujuh orang Maharsi penerima wahyu Veda (Sapta Rsi) yang secara
                   khusus menerima tentang Jyotisa (ilmu bintang), yang  kemuadian diturunkan pada
                   muridnya yang bernama Bhagawan Garga. Jyotisa ini selanjutnya menjadi salah satu
                   ilmu bantu untuk memahami ajaran Veda yang suci sesuai keterangan tersebut.
                        Jyotisa sebagai alat bantu Veda disistematiskan  dan dijelaskan  oleh Maharsi
                   Garga.  Jyotisa   diperkirakan  disusun kira-kira  1200 tahun SM. Pengetahuan  ini
                   sangat berguna dalam penentuan hari baik dalam melaksanakan  upacara-upacara



                                                         Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti |   75
   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87