Page 79 - Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas X
P. 79
purusḥa), mampu melakukan dharma, sebagai suatu akumulasi atau perpaduan
keseimbangan antara unsur tri dosḥa (cairan humoral) yang berada di dalam tubuh,
sapta dhatu (jaringan tubuh), dan tri mala (limbah buangan, ekskreta). Jaringan tubuh
atau sapta dhatu yaitu rasa (plasma), rakta (darah), mamsa (otot), meda (lemak), asthi
(tulang), majja (sumsum), dan sukra (energi vital) akan dapat berfungsi optimal bila
unsur tri dosḥa (vata, pitta, kapha) berada dalam keadaan seimbang dan mala (berak,
kencing, keringat) dibuang secara teratur.
Berkeringat setiap saat, buang air kecil setiap 8 jam, dan buang air besar setiap 24
jam adalah bentuk mala yang harus dibuang secara teratur dari tubuh. Bila ini tidak
dilakukan tidak terjadi maka keseimbangan dalam tubuh akan terganggu. Akibatnya
manusia itu akan jatuh sakit.
Di dalam pengobatan tradisional Bali, kitab Āyurveda ini dikenal dengan nama
lontar Usada atau kitab Usada. Isinya tidaklah persis sama seperti apa yang ditulis
di dalam Āyurveda. Ada berbagai kearifan lokal yang masuk dan terdapat di dalam
lontar Usada. Unsur tri dosḥa terdiri atas unsur vata (angin, udara), pitta (api), dan
kapha (air).
Uji Kompetensi
1. Jelaskanlah isi dari kitab Āyurveda?
2. Bagaimana kaitan lontar Usada Bali dengan kitab Āyurveda, jelaskanlah!
3. Diskusikanlah dengan orang tua anda tentang tumbuh-tumbuhan yang memiliki
khasiat untuk pengobatan! Laporkanlah hasilnya dalam bentuk portofolio!
G. Gandharwaveda
Renungan
Kehidupan manusia dari zaman pra sejarah hingga era infromasi seperti saat ini
tak dapat lepas dari eksistensi kesenian sebagai sebuah media keindahan, hiburan,
hingga media komunikasi yang cukup efektif. Munculnya berbagai disiplin kesenian
merupakan suatu cermin bagi perkembangan peradaban kebudayaan manusia, karena
seni merupakan salah satu hasil budaya manusia.
Kesenian pun lahir dengan beragam ketegori yang kesemuanya dapat dinikmati oleh
tiap indera; seni gerak, seni musik, seni lukis, seni pahat, seni patung, seni peran, seni
sastra, dsb. Dan kesemuanya memiliki fungsi dan peran yang berbeda bagi kehidupan
manusia, namun juga memiliki sisi kesamaan. Ada pendapat dalam dunia filsafat seni
bahwa manusia adalah makhluk pemuja keindahan. Melalui panca indra manusia
menikmati keindahan dan setiap saat tak dapat berpisah dengannya, dan berupaya
untuk dapat menikmatinya. Kalau tidak dapat memperolehnya manusia mencari kian
kemari agar dapat menemukan dan memuaskan rasa dahaga akan keindahan.
72 | Kelas X SMA/SMK

