Page 27 - Ebook Literasi Digital dalam Penggunaan Media Sosial
P. 27
CERITA PILIHAN
Tidak Membandingkan
Diri
Setelah drama postingan, Poppy masih duduk
di kursi depan kolam ikan yang kini airnya
sudah sangat jernih karena sudah dibersihkan dengan Orang Lain
Flo.
Bosan melihat akun media sosialnya yang
Oleh Marisa Naufa
minim interaksi, Poppy ikut melihat ponsel Flo
yang sedang memperlihatkan unggahan
following Flo.
“Eh ini kan teman SD kita dulu kan?” tanya Poppy sambil menunjuk satu foto perempuan cantik sedang
berdiri dengan Patung Merlion yang menjadi background belakang fotonya.
“Iya. Ini Sherina.” Jawab Flo singkat.
“Cantik banget ya dia sekarang. Kelihatannya dia lagi liburan deh Flo.” Ucap Poppy sambil mengklik
profile Sherina untuk melihat-lihat unggahannya alias stalking.
Poppy terkejut melihat followers media sosial Sherina yang terbilang cukup banyak untuk anak seusia
mereka. Sherina juga banyak memposting berbagai hal yang didominasi dengan fotonya yang
berlatarkan tempat-tempat terkenal yang berbeda-beda tentunya. Selain itu, Sherina juga kerap
mengunggah prestasi yang diraihnya dalam bidang seni lukis.
Melihat itu semua membuat Poppy merasa iri melihat Sherina yang menurutnya sangat beruntung.
‘Sudah cantik, berprestasi, dan sering berpergian ke tempat-tempat terkenal pula’ pikirnya.
“Kenapa lagi?” ucap Flo begitu saja karena melihat perubahan ekspresi Poppy yang sudah “normal”
menjadi sedikit cemberut.
Poppy tersentak begitu mendengar Flo yang seolah tahu isi hatinya.
“Sherina hebat ya Flo banyak dapat juara lukis ya dia. Ditambah cantik dan anak orang kaya makanya
banyak foto liburan dia. Udah gitu liburannya ke luar negeri terus lagi. Sangat beda sama kita ya. Lebih
tepatnya sih aku. Kamu masih mending sih lebih pintar sedikit daripada aku.” cerocos Poppy.
Flo menggeleng-gelengkan kepalanya mendengar ocehan Poppy. Flo berpikir hari ini dia sudah seperti
Mario Teguh yang memberikan banyak nasihat dan kata-kata bijak untuk adiknya itu. Flo pikir persoalan
postingan Poppy yang minim interaksi itu menjadi yang terakhir. Tapi ternyata Flo harus menyampaikan
nasihat bijak lagi untuk urusan ini.
“Kamu membandingkan diri dengan Sherina karena apa? Karena prestasi, karena fisiknya atau karena
dia anak orang kaya?” tanya Flo kepada Poppy sebelum memulai sesi ceramahnya.
Poppy diam saja mendengar Flo yang bertanya kepadanya. Lebih tepatnya Poppy bingung harus
menjawab apa.