Page 27 - Buku 15 43 Faedah Hukum Bayi yang Baru Lahir
P. 27
42. Air liur bayi dan ludahnya adalah suci, bahkan
menyucikan. Jika anak memasukkan sesuatu ke
mulutnya dan benda itu terkena najis, maka sisa
makanan atau ludahnya tetap dianggap suci.
Syariat mengetahui bahwa bayi sering muntah, dan tidak
mungkin terus-menerus mencuci mulutnya. Ludah dan air
liurnya juga kerap terkena pengasuh atau orang yang
menggendongnya. Namun, syariat tidak memerintahkan
mencuci pakaian karena hal itu, tidak pula melarang shalat
dengan pakaian yang terkena air liurnya, dan tidak
memerintahkan untuk menghindari air liur bayi. (Tuhfatul
Maudud bi Ahkamil Maulud karya Ibnul Qayyim, hal. 321)
43. Disunnahkan untuk membiasakan meruqyah bayi dan
anak-anak secara umum, dengan doa yang Rasulullah
shallallahu „alaihi wasallam bacakan kepada al-Hasan
dan al-Husain, yaitu:
ِ ِ ِ
ِ ِ
ُلكُنمُ،ةماَّ تلاُللهاُتاملَ ِ - ُ كب ُامكُُ ذيعأُ:ةياور ُفِوُذوعَأ
َّ
ْٕ ُ
ُ
ُ
ح
َ
ِ ٍ
ٍ
ٍ
ةملُِينعُلكُنموُ،ةماىوُناَ طيش
َّ
حَ ْٕ ُ
حَ
ََ
ح َ
"Aku berlindung untuk kalian dengan kalimat-kalimat Allah
yang sempurna, dari setiap setan dan binatang berbisa, dan
dari setiap mata yang membawa keburukan.” (HR. Al-
Bukhari no. 3371 dan Abu Dawud no. 4737)
Kalimat Allah yang sempurna: yaitu Al-Qur'an, atau semua
ucapan Allah, atau nama dan sifat-Nya.
Hammah: setiap makhluk bernyawa, atau makhluk berbisa.
Ain lammah: mata yang membawa keburukan (seperti mata
hasad atau ain yang menyakiti seseorang ketika
mengenainya).
23

