Page 22 - Buku 15 43 Faedah Hukum Bayi yang Baru Lahir
P. 22
Akan tetapi, kebiasaan masyarakat adalah mematahkannya,
karena hal itu memberikan manfaat lebih dalam mengolah
dan mengonsumsi daging, dan tidak ada maslahat yang
terhalangi bila dilakukan. Maka tidak mengapa mematahkan
tulangnya saat memasak.
30. Barang siapa yang tidak diaqiqahi saat kecil, maka tidak
mengapa ia beraqiqah untuk dirinya sendiri saat
dewasa, jika ia menghendakinya.
Karena aqiqah adalah sunnah muakkadah, dan jika ayahnya
dahulu tidak melakukannya, maka disyariatkan baginya
untuk melakukannya sendiri jika mampu, berdasarkan
keumuman hadits-hadits.
Ini juga merupakan fatwa dari guru kami, Syaikh Abdul
Aziz bin Baz rahimahullah. (Lihat: Majmu’ Fatawa Ibn Baz
Juz 26 hal. 266)
31. Disunnahkan untuk memberi nama bayi saat ia lahir
atau pada hari ketujuh. Yang paling utama adalah tidak
menunda penamaan melebihi waktu tersebut.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu „anhu, ia berkata:
Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda:
ِ
ِ
ِ
ِ ِ
َّ ِ
ُ ميىار بإُ ِ بَِأُمسابُوتيمسفُ،م َ لَغُةَ ل يللاُلُِدلو
َّ َ
ُ َ
َ
ٌ
ح
َ َح
ُ
ح ُُح َ
"Tadi malam aku dikaruniai seorang anak laki-laki, maka
aku menamakannya dengan nama ayahku: Ibrahim." (HR.
Muslim no. 2315)
18

