Page 23 - Buku 15 43 Faedah Hukum Bayi yang Baru Lahir
P. 23
Dan dalam hadits lain:
ِِ ِ
ِ
ٍ
ُقَ لًُوُ،عباسلاُمو يُونعُحبح ذتُ،وتقيقعبُنه ترمُم َ لَغُلك
ُ ُْ ُ
َّ
ُ
ُ
َّ َ
َ
َحَ ُ
َ حُ
َ
حَ َ
ُ ح َ
ُ
ىمسيوُ،وسحأر
َّ
َ َُ ُُ َ
"Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya; disembelihkan
untuknya pada hari ketujuh, dicukur rambutnya, dan diberi
nama." (HR. Abu Dawud no. 2838, At-Tirmidzi no. 1522,
An-Nasai no. 4220 dan Ibnu Majah no. 3165 serta
dishahihkan oleh al-Albani)
(Penjelasan tentang “tergadaikan dengan aqiqahnya” telah
disebutkan pada faedah nomor 17.)
32. Nama adalah identitas dari yang dinamai, maka
disunnahkan memilih nama yang baik dari segi lafal dan
makna. Ini termasuk hak anak atas kedua orang tuanya.
33. Disunnahkan memberi nama dengan:
Nama yang paling dicintai oleh Allah Ta‘ala, yaitu:
‘Abdullah dan ‘Abdurrahman.
Kemudian nama yang mengandung penghambaan
kepada salah satu nama Allah yang indah (Asmaul
Husna), seperti: ‘Abdul ‘Aziz, ‘Abdul Malik, dan
semacamnya.
Lalu nama-nama para nabi dan rasul, seperti:
Muhammad, Ibrahim, dan sebagainya.
Kemudian nama orang-orang shalih, seperti para
sahabat dan tabi‘in.
Seyogianya dalam rumah tangga Muslim tidak kosong dari
nama-nama dari golongan di atas.
19

