Page 24 - Buku 15 43 Faedah Hukum Bayi yang Baru Lahir
P. 24

34.  Haram  menamai  anak  (baik  laki-laki  maupun
               perempuan)  dengan  nama-nama  yang  diharamkan
               secara syar‘i, seperti:
                  Malikul  Muluk  (Raja  segala  raja),  Sultanus  Salatin
                    (Sultan segala sultan), dan semisalnya.
                  Nama-nama  khusus  bagi  Allah  Ta‘ala,  seperti:  Ar-
                    Rahman, Al-Quddus, Ash-Shamad.
                  Nama-nama  yang  menunjukkan  penghambaan  kepada
                    selain Allah, seperti: ‘Abdul Ka‘bah, ‘Abdur Rasul.
                  Nama-nama khusus milik Yahudi dan Nasrani, seperti:
                    Jirjis, Butrus, Yuhanna, Syu‘ban Kohen.


           35.  Sebaiknya dihindari memberi nama bayi dengan:
                  Nama  para  penguasa  lalim  dan  penindas,  seperti:
                    Firaun, Qarun.
                  Nama-nama setan, seperti: Khanzab.
                  Nama-nama       yang     buruk    dan     menimbulkan
                    ketidaksukaan,  seperti:  Harb  (Perang),  Murrah  (Pahit),
                    Zhalim (Zalim), ‘Ashiyah (Durhaka).


           36.  Boleh memberikan kunyah (panggilan Abu atau Ummu)
               kepada  anak  kecil,  seperti  "Abu  Fulan"  atau  "Ummu
               Fulanah",  sebagai  bentuk  penghormatan  dan  pengakuan
               atas  kedudukannya.  Hal  ini  juga  mengandung  optimisme
               akan  keselamatannya  serta  harapan  agar  ia  kelak  menjadi
               seorang yang memiliki keturunan.

           37.  Disunnahkan mencukur rambut kepala bayi laki-laki  –
               bukan  perempuan–  pada  hari  ketujuh  setelah
               penyembelihan akikah. Jika disedekahkan perak seberat
               timbangan rambut tersebut, maka tidak mengapa.


                                          20
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28