Page 26 - Buku 15 43 Faedah Hukum Bayi yang Baru Lahir
P. 26

40.  Syariat  meringankan  hukum  tentang  air  kencing  bayi
               laki-laki yang belum makan makanan pokok dan hanya
               menyusu.  Maka  cukup  disiram  (dengan  percikan  air)
               dan tidak wajib dicuci.


               Dari    Ali   bin   Abi    Thalib    radhiyallahu    „anhu,
               Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam bersabda tentang air
               kencing bayi laki-laki:
                                   ِ
                                                         ِ
                                     ِ
                                    ُ ةيرالْاُ ُ لو بُلسغ يوُ،م َ لَغلاُ ُ لو ب ُحضن ي
                                                   ح
                                                                      َ ح
                                                           ُ
                                    َ َ
                                                                         ُ
                                                                    ُ حَ
                                            حَ ُ َ َُ
               "Disiram (dipercik) air kencing bayi laki-laki, dan dicuci air
               kencing bayi perempuan."
               Qatadah berkata:
                                               ِ
                                   ِ
                                         ِ
                                                     ِ
                                اعيجَُ ً لَسغُامعَ طُاذإفُ،امعح طيَُ لَُامُاَ ذىو
                                                   َ َ
                                          ُ
                                   َ
                                 ً
                                                          ََ َ ح َ ََ
                                              َ
               "Ini  berlaku  selama  keduanya  belum  makan,  jika  sudah
               makan  maka  keduanya  wajib  dicuci."  (HR.  Abu  Dawud
               no.377,  At-Tirmidzi  no.  610,  Ibnu  Majah  n0.  525  dan
               dishahihkan oleh al-Albani)
           41.  Tentang muntahan bayi:
               Jika  berubah  sifatnya,  seperti  susu  yang  keluar  berwarna
               kuning,  berubah  zat  dan  baunya,  maka  dihukumi  najis.
               Namun, jika  belum  berubah sifat, seperti susu  yang keluar
               langsung setelah kenyang menyusu tanpa perubahan warna
               atau bau, maka dihukumi suci.








                                          22
   21   22   23   24   25   26   27   28