Page 24 - Buku 16 Gempa Bumi; Ujian atau Hukuman
P. 24
Sebagaimana dalam hadits:
ِ
ِ
ُ ةسخَُءادهُْ شلا
ُبحاصوُ،قيرغلاوُ،نوُ طبمح لاوُ،نوعح ط لماُ: ٌ حَ ُ َ
ُ
ُ
َ َ ُ َ
َ
ُ
ُ
َ
َ
حَ َ
ِ
ِ
ِ ِ
ِ
ُ للاُ ِ ليبسُفُِديهَّ شلاو َ ُ ،مدلها
ُ
ح
َ
َ
“Para syuhada itu ada lima: orang yang mati karena
wabah, orang yang mati karena sakit perut, orang yang
tenggelam, orang yang tertimpa bangunan runtuh, dan
orang yang mati syahid di jalan Allah.” (HR. Bukhari no.
653 dan Muslim no. 1914).
15. Disunnahkan untuk segera melaksanakan shalat ketika
terjadi tanda-tanda besar yang menakutkan dan tidak
biasa, seperti gerhana matahari dan bulan, gempa bumi,
petir, badai dan angin kencang yang menakutkan dan terus-
menerus, banjir yang merusak, malam yang tiba-tiba
menjadi terang benderang, siang yang tiba-tiba menjadi
gelap, dan semacamnya. Shalat termasuk amal terbaik
untuk menolak musibah dan bencana.
Ini adalah pendapat mazhab Hanafiyyah, dan merupakan
salah satu riwayat dari Imam Ahmad, serta dipilih oleh
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. (Lihat: Bada’i Ash-Shana’i
karya Al-Kasani (1/282), dan Al-Kasyaf Al-Qina karya Al-
Buhuti (2/66))
Nabi shallallāhu „alaihi wa sallam apabila menghadapi
perkara yang mengkhawatirkan, beliau segera shalat. (HR.
Abu Dawud (1319) dan dihasankan oleh al-Albani).
20

