Page 33 - PANDUAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS RISET oke_Neat
P. 33
Dengan demikian kritik teks dokumen dilakukan untuk
mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi atau
bagaimana isi sumber asli bisa membantu apakah sumber
itu utuh atau telah berubah (Garaghan, 1946: 174-177;
Gottschalk, 1975: 82-86; Lubis, 2008: 28-29).
Selanjutnya, setelah melakukan kritik ekstern,
penelitian terhadap sumber diteruskan dengan melakukan
kritik intern. Kritik intern sangat penting dilakukan untuk
mengetahui kredibilitas sumber, apakah sumber itu dapat
dipercaya atau tidak. Oleh karena itu usaha yang dilakukan
adalah pertama, melakukan penilaian intrinsik terhadap
sumber dengan menentukan sifat sumber dan menyoroti
pengarang sumber, apakah ia mampu untuk memberikan
kesaksian itu? Atau apakah ia mampu menyampaikan
kebenaran? Ini semua sangat tergantung kepada kehadiran
saksi di tempat dan pada waktu terjadinya peristiwa,
keahlian saksi dan kedekatan saksi dengan peristiwa.
Semakin dekat masa hidup saksi dengan masa peristiwa itu
terjadi, semakin besar kemungkinan dapat dipercaya
kesaksiannya. Sebaliknya semakin jauh jarak waktu masa
hidup saksi dengan peristiwa yang diungkapkan saksi
semakin kecil kemungkinan saksi dapat
mengungkapkannya (Gottschalk, 1975: 60; Herlina, 2008:
32). Kedua, apakah ia mau memberikan kesaksian yang
benar? Dan apakah ia mau menyampaikan kebenaran?
(Sjamsudin, 2007: 147-148).
Hal penting dilakukan oleh penulis untuk mengkritisi
sumber adalah melakukan koroborasi yaitu pendukungan
suatu data dari satu sumber dengan sumber sejarah lainnya.
Koroborasi baru bisa dilakukan jika ditemukan lebih dari
satu sumber yang dapat dipercaya dan tidak memiliki
hubungan atau kepentingan apapun. Artinya, koroborasi
baru bisa dilakukan apabila diperoleh sumber lebih dari
satu dan sumber-sumber itu bersifat merdeka. Apabila
kondisi tersebut terjadi, maka pembuktian sejarah
dihasilkan sangat lemah (Garraghan, 1946: 297-304;
Herlina, 2008: 34). Apabila sumber yang ditemukan hanya
29