Page 28 - PANDUAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS RISET oke_Neat
P. 28
terdekat sebagai sasaran lawatan sejarah. Di dalam museum
jelas sekali terdapat berbagai artefak peninggalan masa
Hindu-Buddha dan beberapa diorama penyajian peristiwa
bersejarah masa prasejarah maupun Indonesia modern.
Keempat, pengajar dapat memilih model wisata
sejarah sebagai sarana mengunjungi situs bersejarah. Model
ini mirip sekali dengan lawatan sejarah. Pada model wisata
sejarah, peserta didik menikmati obyek sejarah layaknya
mereka sebagai turis dan berkesan rekreatif. Nuansa
penikmatan terhadap panorama keindahan alam lebih
ditonjolkan daripada unsur studinya (Wibowo, 2016).
Kelima, pengajar dapat memilih model studi sejarah murni.
Artinya, seorang pengajar memberi beban penugasan
penelitian sejarah murni kepada peserta didik dengan
pembatasan-pembatasan yang sudah diprogramkan sebaik-
baiknya. Namun sebelumnya agar tidak terjadi kebingungan
peserta didik dan pemborosan waktu, sebaiknya pengajar
memberikan dahulu tentang materi riset dan dasar-dasar
penelitian sejarah (Nuraedah, 2017).
Penggunaan sumber belajar yang kaya akan nilai
historis seperti sejarah lokal dapat melatih kemampuan
berpikir sejarah dan keterampilan peserta didik.
Berinteraksi secara langsung dengan sumber menjadikan
peserta didik memiliki pengalaman yang akan diingat dalam
jangka panjang. Keahlian untuk berpikir logis dan rasional,
kritis dan empati dalam memahami peristiwa yang bersifat
keseharian hidupnya membawa pada suatu cara pandang
multiwacana dan multi perspektif dibanding pendekatan
doktriner yang cenderung hadir dalam penyampaian materi
sejarah nasional (Yefterson et al., 2024). Apakah benar
hitam putih penjajah dan pribumi dalam perjuangan pra-
kolonial adalah murni suatu gerakan suci? Kita lihat dalam
konteks lokalnya apakah memang demikian atau ada
alternatif sudut pandang lain yang lebih adil.
B. Metode Penelitian Sejarah
Sejarah mempunyai kedudukan yang setara dengan
ilmu-ilmu lain, terutama dengan ilmu sosial, yang sampai
24