Page 10 - plif.pdf.iisnabilaa
P. 10
Hal ini merupakan informasi penting bagi siswa dan akan menjadi bagian penting dari kurikulum
sains sekolah. Tetapi berbagai hal tersebut tidak hanya akan membawa perubahan pada
pengetahuan dan system nilai dari sains dan teknologi saja, namun hal lainnya juga seperti
perspektif sosial yang berhubungan dengan kualitas hidup, faktor ekonomi dan pertimbangan
etis.\
B. Materi dan Energi
1 Definisi Materi
a.Secara Ilmu Hayat (alam)
Ilmu alam memandang materi dari struktur (susunan) dan organisasinya. Misalnya: kapur terdiri
dari unsure kimia zat perekat, zat pewarna dan kalsium. Masing-masing unsure kimia
mempunyai komposisi zat perekat 14 %, pewarna 6 % dan kalsium 80 %.Pengertian materi
secara fisika hanya sebatas hal-hal tersebut (materi mengandung unsu-unsur kimia).
b. Secara Ilmu Filsafat
Segala sesuatu yang ada dan dapat dirasakan oleh panca indra manusia dan tidak tergantung pada
kesadaran manusia (segala sesuatu yang nyata). Tidak diciptakan dan dikendalikan oleh sesuatu
ide apapun dan dapat menimbulkan ide atau gagasan atau teori didalam fikiran manusia.
Pengertian materi secara filsafat berdasarkan saling hubungan antara keadaan dengan fikiran,
antara obyek dan subyek. Sedangkan pengertian materi secara fisika berdasarkan tingkat
perkembangan pengetahuan manusia terhadap alam. Ilmu pengetahuan manusia hingga saat ini
masih belum menemukan adanya zat atau unsure kimia baru dalam komposisi tertentu di dalam
kapur tulis. Oleh karena itu, maka kapur tulis dalam fisika disimpulkan berdasarkan tingkat
pengetahuan manusia, kapur tulis yang terdiri dari 14 % zat perekat, 6 % zat pewarna dan 80 %
kalsium. Jadi pengertian materi secara filsafat lebih luas dan bersifat umum, tidak sebatas
bendabenda atau proses alam saja, tetapi juga termasuk fenomena-fenomena sosial. Sedangkan
pengertian materi secara fisika hanya sebatas tentang benda-benda atau fenomena alam saja.
Pengertian secara filsafat bersifat mutlak dan abadi. Karena bagaimanapun majunya pengetahuan
manusia tidak akan mengubah kebenaran bahwa materi itu eksis (tetap ada) secara obyektif dan
tidak tergantung pada kesadaran manusia, sedangkan pengertian materi secara fisika bersifat
relatif (antara ada dan tidak ada) dan bersifat sementara karena bergantung pada perkembangan
pengetahuan manusia.
Filsafat materialisme memandang bahwa materi lebih dahulu ada sedangkan ide atau pikiran
timbul setelah melihat materi. Dengan kata lain materialisme mengakui bahwa materi
menentukan ide, bukan ide menentukan materi. Contoh: karena meja atau kursi secara obyektif