Page 9 - plif.pdf.iisnabilaa
P. 9
mengkomunikasikan hasil dan kesimpulan. Langkah-langkah yang dilakukan pada proses sains
disebut metode ilmiah atau proses ilmiah.
Definisi mengenai sains menurut Sardar (1987, 161) adalah sarana pemecahan masalah mendasar
dari setiap peradaban. Tanpa sains, lanjut Sardar (1987, 161) suatu peradaban tidak dapat
mempertahankan struktur-struktur politik dan sosialnya atau memenuhi kebutuhan-kebutuhan
dasar rakyat dan budayanya. Sebagai perwujudan eksternal suatu epistemologi, sains membentuk
lingkungan fisik, intelektual dan budaya serta memajukan cara produksi ekonomis yang dipilih
oleh suatu peradaban. Pendeknya, sains, jelas Sardar (1987, 161) adalah sarana yang pada
akhirnya mencetak suatu peradaban, dia merupakan ungkapan fisik dari pandangan dunianya.
Sedangkan rekayasa, menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) menyangkut hal pengetahuan
objektif (tentang ruang, materi, energi) yang diterapkan di bidang perancangan (termasuk
mengenai peralatan teknisnya). Dengan kata lain, teknologi mencakup teknik dan peralatan untuk
menyelenggarakan rancangan yang didasarkan atas hasil sains.
Seringkali diadakan pemisahan, bahkan pertentangan antara sains dan penelitian ilmiah yang
bersifat mendasar (basic science and fundamental) di satu pihak dan di pihak lain sains terapan
dan penelitian terapan (applied science and applied research). Namun, satu sama lain sebenarnya
harus dilihat sebagai dua jalur yang bersifat komplementer yang saling melengkapi, bahkan
sebagai bejana berhubungan. Dapat dibedakan, akan tetapi tidak boleh dipisahkan satu dari yang
lainnya.(Djoyohadikusumo 1994, 223)
Walaupun sains pada dasarnya bertujuan untuk mengumpulkan berbagai pengetahuan tentang
dunia sekitar, pada kenyataannya sains tidak dapat berada dalam lingkup sosial yang kosong.
Karenanya sains tidak dapat dipisahkan dari upaya-upaya umat manusia, sains tidak dapat
dibahas tanpa mengacu baik secara sekilas maupun langsung pada sejumlah persoalan sosial,
politik, agama dan filsafat. Akibatnya, materi pelajaran sains yang diajarkan di sekolah pun
haruslah dihubungkan dengan lingkungan sosial dimana sains tersebut berkembang dan
digunakan. Ketika ilmuwan dikatakan bahwa mereka harus bertanggung jawab terhadap dampak
sains pada masyarakat luas, wajah sains yang berhubungan dan mempunyai dampak langsung
(baik positif maupun negatif) tersebut biasanya adalah bentuk aplikasi dari sains yaitu teknologi.
Definisi yang luas tentang teknologi adalah segala aspek dari aktivitas teknis manusia, tidak
hanya yang menghasilkan produk dari pabrik namun juga akumulasi pengetahuan teknis dan
berbagai teknik spesifik yang digunakan. Terdapat dua syarat aplikasi sains yang berbentuk
teknologi yang layak, pertama adalah harus rasional (suatu kaidah yang berasal dari sains) dan
kedua adalah harus efisien, yaitu dalam hal penggunaan waktu, tenaga dan biaya.
Pandangan tentang sains dan hubungan eratnya dengan teknologi memunculkan perspektif baru
terhadap pendidikan sains di sekolah. Pemilihan produk teknologi yang cepat,tepat dan maju
bagi kehidupan sehari-hari akan merubah kualitas hidup manusia. Bioteknologi misalnya, saat ini
mampu memanipulasi proses dan mengubah suatu proses alami secara dramatis. Kelahiran Dolly
yang diumumkan pada tahun 1996, domba hasil kloning mengubah persepsi bahwa sel
reproduksi saja yang bisa menjadi mahluk hidup sekaligus aplikasi pada mahluk hidup lainnya.