Page 2 - FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI
P. 2
PERILAKU MAKAN DAN STATUS GIZI REMAJA
Ni Luh Agustini Purnama
STIKES Katolik St. Vincentius a Paulo Surabaya
e-mail: niluh@stikvinc.ac.id
Abstract :Eating behavior in adolescents has nutritional characteristics that are important for
growth. Food consumed by adolescents must have a variety of nutritional elements, but in
adolescents, it is often seen eating as long as it is full without taking into account the nutritional
elements in it can lead to unhealthy eating behavior which will have an impact on nutritional
status. A phenomenon found in Catholic Mater Amabilis Vocational School Surabaya, some
teenagers have unhealthy eating behavior. The purpose of this study was to identify the
relationship between eating behavior with the nutritional status of adolescents. The design of this
study was cross-sectional. The sample of this study was 58 teenagers at the Catholic Vocational
School Mater Amabilis Surabaya who met the inclusion criteria selected by a simple random
sampling technique. Adolescent eating behavior is assessed by The Eating Behavior Patterns
Questionnaire. Determination of nutritional status based on the results of body mass index
calculations The statistical test used to assess the relationship between the two variables is the
Spearman correlation. The results showed no significant relationship between my feeding
schedule and adolescent nutritional status (p = 0.56). Eating behavior is not the only one that
affects adolescent nutritional status, many factors affect the nutritional status of adolescents
as well as the factors for eating behavior
Keywords: eating behavior, nutritional status, adolescents
Abstrak:Perilaku makan remaja dimasa pertengahan remaja mempunyai karakteristik gizi yang
penting untuk pertumbuhan. Makanan yang dikonsumsi remaja harus terdapat berbagai unsur zat
gizi, tetapi pada remaja masih terlihat sering makan asal kenyang anpa memperhatikan unsur
gizi didalamnya dapat mengarah ke perilaku makan yang tidak sehat yang akan berdampak pada
status gizi. Fenomena yang ditemukan di SMK Katolik Mater Amabilis Surabaya beberapa
remaja memiliki perilaku makan tidak sehat. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi
hubungan perilaku makan dengan status gizi remaja Desain penelitian ini adalah cross sectional.
Sampel penelitian ini sebnyak 58 remaja di SMK Katolik Mater Amabilis Surabaya yang
memenuhi kriteria inklusi yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Perilaku makan
remaja dinilai dengan Eating Behavior Patterns Questionnaire.Penetuan status gizi berdasarkan
hasil perhitunagn indeks massa tubuh Ujian statistic yang digunakan untuk menilai hubungan
kedua variabel adalah korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan
yang signifikan anatara perialku makan dan status gizi remaja (p=0,56). Perilaku makan bukan
satu-satunya yang mempengaruhi status gizi remaja, ada banyak faktor yang mempengaruhi
status gizi remaja selaian dari fator perlikau makannya
Kata Kunci: perilaku makan, status gizi, remaja
PENDAHULUAN Pada remaja masih terlihat
Perilaku makan remaja dimasa mengkonsumsi makanan cepat saji, banyak
pertengahan remaja mempunyai makan asal kenyang tanpa melihat
karakteristik gizi yang penting untuk keseimbangan gizi. Masalah lain yang
pertumbuhan. Makanan yang dikonsumsi sering muncul pada remaja seperti sering
remaja harus terdapat berbagai unsur zat gizi menghabiskan waktunya di luar rumah
(Proverawati, 2010).Remaja membutuhkan cenderung melewatkan waktu makan
unsur zat gizi yang seimbang untuk dengan lebih sering mengkonsumsi
mencapai prestasi dan sumber daya manusia makanan ringan atau snack yang cepat dan
yang berkualitas. Agar kebutuhan gizi itu nyaman, tapi sering tinggi kalori dan lemak
bisa terpenuhi maka perilaku makan remaja (Mardalena, 2017). Fenomena ini juga
harus baik dan teratur (Proverawati & ditemukan pada siswa SMK Katolik Mater
Wati,2011). Amabilis yang sering melewatkan sarapan
57