Page 5 - FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI
P. 5
60 Jurnal Penelitian Kesehatan, Jilid 9, Nomor 2 Desember 2019, hlm. 57-62
Tabel 2 Karakteristik responden Pembahasan
Frekuensi Presentase
Variabel
(n) (%) Berdaasarkan hasil penelitian masih
Usia
16 Tahun 54 93,1 ada 44,8% responden lebih memilih
17 Tahun 4 6,9 makanan cepat saji (fast food). Mardalena
Jenis kelamin (2017) menjelaskan bahwa perilaku makan
Laki-laki 16 27,6 tidak sehat pada remaja yang lebih
Perempuan 42 72,4 menyukai makanan cepat saji (fast food)
Mempunyai akan melupakan makanan yang beraneka
pembatasan
diet(Alergi) ragam dengan kebutuhan gizi yang ada
Ya 3 5,2 didalamnya, sehingga remaja sering berpikir
Tidak 55 94,8 bahwa dengan makan asal kenyang
Pernah kebutuhan gizi sudah terpenuhi, namun
Mendapatkan pada fast food memiliki ciri kandungan gizi
Informasi
Ya 24 41,4 tidak seimbang karena mengandung tinggi
Tidak 34 58,6 kalori, tinggi lemak (termasuk kolesterol),
Sumber Informasi tetapi sangat rendah serat, vitamin dan
Teman 1 4,2 mineral. Hal ini sesuai antara fakta dan teori
Media Massa 10 41,7
Keluarga 13 54,2 dimana perilaku makan tidak sehat dapat
Rutin Sarapan Pagi terjadi pada remaja dengan lebih sering
Ya 26 44,8 mengkonsumsi makanan cepat saji yang
Tidak 32 55,2 memiliki kandungan gizi tidak seimbang.
Frekuensi Makan Hasil ini sejalan dengan penelitian Yusintha
dalam Sehari
1x 4 6,9 & Adriyanto (2018) perilaku makan tidak
2x 23 39,7 sehat terjadi pada remaja yang lebih sering
≥3x 31 53,4 mengkonsumsi makanan cepat saji (fast
Makanan disukai food) tanpa memperhatikan unsur gizi yang
Makanan pokok 32 55,2 ada pada makanan tersebut.
Fast food 26 44,8 Berdasarkan hasil penelitian pada 58
responden terdapat 8 (14%) responden
Dilihat dari umur terdapat memiliki perilaku makan tidak sehat.
93,1%responden berusia 16 tahun dengan Perilaku makan tidak sehat jika ditinjau
72,4%responden berjenis kelamin dari jenis kelamin terdapat 36 (72%)
perempuan. Bila ditinjau dari pembatasan responden berjenis kelamin perempuan
diet (Alergi) terdapat 94,9% responden memiliki perilaku makan tidak
tidak ada pembatasan diet (Alergi). Dilihat sehat.Mardalena (2017) menjelaskan
dari pernah mendapatkan informasi didapat bahwa Pada remaja perempuan perilaku
58,6% responden menjawab tidakpernah makan tidak sehat dapat terjadi karena
mendapatkan informasi dan rutin sarapan pada remaja perempuan sering
pagisebesar 55,1%. Berdasarkan frekuensi menganggap dirinya kelebihan berat badan
makan dalam sehari terdapat 53,4% atau mudah menjadi gemuk sehingga sering
responden makan ≥ 3 kali dalam diet dengan cara yang tidak benar. Perilaku
seharidimana 55,1% responden lebih makan tidak sehat ini dapat terjadi karen
memilih makanan pokok sebagai makanan pada remaja putri memiliki tuntutan untuk
yang disukai mempunyai bentuk tubuh yang ideal dengan
persepsi yang salah. Didukung dari hasil
penelitian Kurniawan, Briawan, & Caraka
(2015)menunjukkan bahwa adanya
perbedaan perilaku makan pada siswa laki-