Page 9 - FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI
P. 9
Oktovina Rizky Indrasari, dkk
badan dan tinggi badan yang kemudian remaja, konsumsi energi dan aktivitas fisik
diinterpretasikan menjadi Indeks Massa dengan status gizi remaja usia 16-18 tahun.
Tubuh (IMT), selanjutnya dilakukan penilaian
status gizi remaja dengan cara Metode Penelitian
membandingkan IMT dengan standar Penelitian ini termasuk dalam jenis
antropometri berdasarkan indeks IMT penelitian kuantitatif dengan menggunakan
menurut umur (IMT/U) (4). desain penelitian cross sectional. Lokasi
Berdasarkan data Riset Kesehatan penelitian di SMAN X Kota Kediri. Populasi
Dasar (Riskesdas) tahun 2010 prevalensi pada penelitian ini adalah siswa kelas X dan
status gizi remaja usia 16-18 tahun adalah kelas XI berjumlah 712 siswa usia 16-18
sangat kurus 1,8 %, kurus 7,1% dan tahun dan besar sampel penelitian berjumlah
kegemukan 1,4%, pada tahun 2013 72 siswa yang diambil dengan
mengalami kenaikan yang lumayan tinggi menggunakan metode sistematic random
yaitu sangat kurus 1,9 %, kurus 7,5% sampling(10)(11). Variabel penelitian terdiri
sedangkan kegemukan 7,3 %, pada tahun dari variabel terikat yaitu status gizi dan
2018 kegemukan pada remaja 13,5%. variabel bebas yaitu karakteristis remaja,
Kegemukan yang dimaksud diatas yaitu konsumsi energi dan aktivitas fisik. Data
kegemukan mencangkup kelebihan berat diperoleh melalui wawancara kepada
badan (overweight) dan obesitas (5)(6). responden mengenai konsumsi energi,
Kelebihan berat badan pada remaja aktivitas fisik dan status gizi. Konsumsi
dapat terjadi karena kurangnya aktivitas dan energi menggunakan food recall 24 jam,
gaya hidup atau kebiasaan remaja seperti aktivitas fisik menggunakan formulir yang
konsumsi rokok, kurang tidur, konsumsi berisi tetang jenis aktivitas yang dilakukan
makanan cepat saji dapat menambah buruk responden dan waktu lamanya responden
kondisi tersebut. Melakukan aktivitas fisik beraktivitas dalam 1 hari, formulir
adalah salah satu upaya untuk mencegah pengukuran status gizi remaja yang berisi
terjadinya kondisi tubuh yang kurang sehat. penimbangan berat badan dan tinggi badan.
Aktivitas yang menyehatkan seperti jalan
santai dan olahraga ringan kurang diminati Hasil
oleh remaja dan sebagian besar remaja Karakteristik Responden Berdasarkan
lebih memilih jalan-jalan di mall, hal ini bias Umur dan Jenis Kelamin
menjadi aktivitas fisik yang menyenangkan Tabel 1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur
(7). dan Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil penelitian yang Umur Frekuensi Persentase
dilakukan oleh Oktaviani, dkk (2012) tentang (%)
16 tahun 40 55,6
hubungan kebiasaan konsumsi fast food,
17 tahun 30 41,7
aktivitas fisik, pola konsumsi, karakteristik
18 tahun 2 2,7
remaja dan orang tua dengan indeks massa
72
100
tubuh (IMT) menunjukkan hasil uji statistik Jumlah Frekuensi Persentase
Jenis
adanya hubungan antara pola konsumsi Kelamin (%)
makanan dengan IMT(8). Laki-laki 39 54,2
Penelitian yang dilakukan oleh Perempuan 33 45,8
Chrissia Inggrid di Manado tentang Jumlah 72 100
hubungan antara aktivitas fisik dengan
status gizi menunjukkan bahwa terdapat Tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian
hubungan yang bermakna antara aktivitas besar responden berusia 16 tahun (55,6%)
fisik dengan status gizi(9). dan sebagian besar responden berjenis
Berdasarkan survey awal yang kelamin laki-laki (54,2%).
dilakukan pada SMA X Kota Kediri penulis
melihat banyaknya pedagang kaki lima yang Hubungan Konsumsi Energi dengan
menjajakan beraneka ragam makanan dan Status Gizi
jenisnya, mereka banyak yang mengakui Tabel 2 Tabulasi silang Konsumsi Energi Dengan
bahwa lebih sering jajan diluar daripada Status Gizi
makan dirumah. Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui hubungan karakteristik
129