Page 31 - Teori dan Isu Pembangunan_Neat
P. 31
MAPU5102/MODUL 1 1.31
pemikir-pemikir neo-klasik tidak dapat dijadikan petunjuk untuk proses alokasi
sumber-sumber ekonomi. Harus ada perlindungan atas industri-industri rakyat
yang belum berkembang dari persaingan dengan luar negeri.
Sebagai tambahan terhadap tesis cumulative causation dan backwash effect,
Myrdal juga mengemukakan pemikirannya mengenai prakondisi-prakondisi
struktural yang harus dimiliki oleh negara-negara sedang berkembang dalam
melaksanakan proses pembangunan. Argumentasi Myrdal dalam kaitan ini dapat
diuraikan sebagai berikut.
a. Sebagian besar rakyat di negara berkembang berada dalam situasi
kekurangan gizi yang parah dan berada dalam kondisi yang menyedihkan
baik dalam tingkat kesehatan, fasilitas pendidikan, perumahan dan sanitasi.
Kondisi ini menghambat peningkatan produktivitas dan produksi nasional.
b. Adanya social inequality dalam kehidupan sosial-ekonomi yang
mengakibatkan social mobility menjadi rendah. Terdapat situasi free
competition yang kejam dan mematikan golongan penduduk yang lemah.
Kondisi ini harus diubah sehingga menimbulkan economic equality agar
social mobility menjadi lebih lancar dan sifat kompetisi menjadi lebih
beradab dan wajar.
c. Adanya struktur sosial yang pincang sehingga alokasi sumber-sumber
ekonomi yang produktif sangat banyak untuk keperluan memproduksi
barang-barang konsumsi mewah (conspicious consumption). Sementara itu
golongan kaya yang menguasai sumber-sumber ekonomi cenderung untuk
melarikan modal ke luar negeri karena merasa tidak aman di dalam negeri.
Dalam hal ini, Myrdal menganggap perlu dilaksanakan terlebih dahulu
reformasi sosial untuk mengoreksi kondisi-kondisi tersebut.
5. Paul Baran
Menurut Baran, interaksi ekonomi internasional di mana faktor modal
bergerak dari negara yang produktivitas batas modalnya rendah (marginal
productivity) ke negara yang produktivitasnya tinggi (atau diharapkan akan
tinggi) untuk menuju keseimbangan pada keseluruhan ternyata tidak terjadi.
Kendati terjadi pergerakan faktor modal antarnegara, (yaitu dari negara maju ke
negara miskin), pergerakan tersebut hanyalah bertujuan untuk menyedot
keuntungan dari negara miskin ini. Keuntungan yang disedot itu ternyata adalah
bagian besar dari pertambahan pendapatan yang diakibatkan oleh adanya
investasi asing sebagai akibat pergerakan faktor modal.