Page 27 - Teori dan Isu Pembangunan_Neat
P. 27
MAPU5102/MODUL 1 1.27
c. Amartya Sen
Proposisi pemikiran neo-klasik yang mengantisipasi bahwa akan terjadi
proses tetesan ke bawah dalam proses pembangunan ternyata tidak menjadi
kenyataan. Yang terjadi adalah kenyataan kesenjangan pendapatan dan
kekayaan yang bertambah lebar, di mana peningkatan pendapatan golongan
yang menguasai sumber-sumber ekonomi jauh melebihi golongan
penduduk lemah. Berdasarkan kenyataan ini, Sen berpendapat bahwa
definisi perkembangan ekonomi tidak hanya mengandung pengertian
peningkatan pendapatan per kapita, tetapi juga meningkatnya kapabilitas
rakyat yang ditunjukkan oleh meluasnya pemilikan harta atau sumber-
sumber ekonomi di kalangan rakyat.
Sen mengembangkan indikator-indikator pembangunan yang dikenal
dengan Indeks Sen di tahun 1976. Indeks Sen diformulasikan dengan
mencakup pendapatan per kapita riil dan sekaligus indikator
ketidakmerataan. Indeks pembangunan ini secara eksplisit mengandung
indikator pemenuhan kebutuhan dasar manusia, indikator pemerataan
pendapatan, serta indikator tingkat pengangguran (terbuka dan terselubung).
d. Chakravarty
Chakravarty memformulasikan pertumbuhan pendapatan per kapita,
distribusi pendapatan yang adil, dan peningkatan kemampuan rakyat untuk
berkreasi sebagai unsur-unsur pokok dalam definisi perkembangan
ekonomi. Terjadinya peningkatan kualitas keseluruhan sistem sosial yang
mencakup ekonomi, politik dan struktur sosial yang merefleksikan keadilan
sosial dan partisipasi rakyat secara demokratis merupakan ciri-ciri pokok
dalam definisi perkembangan ekonomi.
e. Dennis Goulet
Goulet mengemukakan dua nilai inti emansipasi kemanusiaan (corevalues
of human development) yaitu harga diri dan kebebasan, di mana dua nilai
inti ini harus ada dalam definisi perkembangan ekonomi. Goulet merinci
kedua inti nilai kemanusiaan ini. Harga diri diperlukan untuk menimbulkan
respek seseorang terhadap orang lain, atau respek suatu bangsa terhadap
bangsa lain. Kebebasan mencakup kebebasan dari ketakutan, kebebasan
mengeluarkan pendapat, kebebasan dari kebodohan dan kebebasan dari
ketergantungan, baik dalam hubungan sesama manusia atau sekelompok