Page 29 - Teori dan Isu Pembangunan_Neat
P. 29

  MAPU5102/MODUL 1                                        1.29


               (international division of labour) mengakibatkan negara-negara yang belum
               berkembang menjadi negara-negara pinggiran yang perannya adalah sekedar
               memproduksi dan mengekspor bahan-bahan mentah. Sedangkan negara-negara
               maju yang disebut sebagai negara-negara pusat (centres) lebih berperan sebagai
               pihak yang memproduksi produk-produk manufaktur. Kenyataan menunjukkan
               bahwa nilai tukar (terms of trade) kedua jenis produk ini (produk bahan-bahan
               mentah dan produk-produk manufaktur) senantiasa merosot dan menyebabkan
               kerugian negara-negara pinggiran. Oleh sebab itu, manfaat proses perdagangan
               internasional yang bebas diraih oleh negara-negara maju dan tidak menimbulkan
               kemakmuran di negara-negara pinggiran.
                   Kemerosotan  nilai  tukar  bahan-bahan  mentah  disebabkan  terdapatnya
               perbedaan yang mencolok dalam elastisitas permintaan terhadap kedua jenis
               produk  ini  sehingga  menguntungkan  produk  manufaktur.  Kebenaran  teori
               keunggulan  komparatif  yang  statis,  sebagaimana  dikemukakan  oleh  para
               pemikir neoklasik, ditolak oleh Singer. Singer menganjurkan untuk melakukan
               perombakan  total  dalam  struktur  keunggulan  komparatif  dengan  cara
               melaksanakan program industrialisasi di negara-negara pinggiran. Seperti juga
               Myrdal,  Singer  mendukung  proteksi  untuk  pengembangan  industri-industri
               rakyat di dalam negeri.

               3.  Joan Robinson
                   Joan Robinson adalah pencetus pemikiran bahwa program industrialisasi di
               negara-negara berkembang harus berlandaskan pada realitas sosial yang ada di
               negara-negara berkembang ini. Secara spesifik Joan Robinson mengemukakan
               bahwa sektor pertanian harus menjadi induk pembangunan dan sektor industri
               sebagai  motor  pembangunan.  Sektor  industri  sebagai  offshoot  dari  sektor
               pertanian.  Selain  itu,  Dia  juga  mengemukakan  kritik  terhadap  pemikiran
               neoklasik dan Keynessian.
                   Doktrin neo-klasik yang dikritiknya adalah doktrin yang mengemukakan
               bahwa mekanisme pasar bebas akan menentukan arah investasi untuk berbagai
               tujuan secara efisien, baik ditinjau dari sudut pribadi maupun ditinjau dari sudut
               sosial. Dia juga mengkritik pemikiran Keynesian yang tidak mempersoalkan
               kandungan suatu investasi (investment content) ditinjau dari perspektif sosial.
               Kedua pemikiran itu (Neo-klasik dan Keynesian) akhirnya menimbulkan suatu
               persepsi  yang  menganggap  efisiensi  individu  sama  dengan  efisiensi  sosial.
               Akibatnya, terjadilah sistem produksi yang banyak memproduksi barang-barang
               mewah  dan  yang  merefleksikan  apa  yang  disebut  Joan  Robinson  sebagai
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34