Page 49 - Teori dan Isu Pembangunan_Neat
P. 49

  MAPU5102/MODUL 1                                        1.49



               3.  Pemikiran Fungsional
                   Kata  fungsi  selalu  menunjukkan  kepada  sesuatu  yang  lain.  Apa  yang
               dinamakan “fungsional” tidak berdiri sendiri, tetapi justru ketika berada dalam
               suatu hubungan tertentu maka akan memperoleh arti dan maknanya. Dengan
               demikian, pemikiran fungsional menyangkut hubungan, pertautan dan relasi.
               Sebetulnya, alam pikiran manusia selalu mengandung aspek-aspek fungsional,
               apalagi  jika  cara  berpikir  tersebut  dapat  memperlancar  perbuatan  dan  pola
               kehidupan manusia. Sekalipun demikian, kata fungsional dimaksudkan khusus
               untuk menjelaskan kebudayaan modern, karena sifat kebudayaan tadi kini secara
               istimewa menonjolkan diri. Tahap-tahap sebelumnya yaitu alam pikiran mistis
               dan  ontologis  dimaksudkan  sebagai  latar  belakang  yang  makin  jelas
               menampilkan  situasi  budaya  saat  ini.  Istilah  “fungsional”  dapat  dijadikan
               sebagai sarana untuk meringkas dan menjelaskan sejumlah gejala modernitas.
               Alam berpikir fungsional bercirikan pergeseran-pergeseran.
                   Ontologi  merupakan  semacam pembebasan dari  magi.  Demikian  juga
               dengan pikiran fungsional, di mana dapat kita lihat sebagai suatu pembebasan
               dari substansialisme yang dulu mengurung manusia.  Ciri-ciri alam berpikir
               fungsional adalah bahwa antara subyek (yaitu manusia) dan obyek, (yaitu alam)
               saling  menunjukkan relasi, atau menunjukkan kebertautan antara yang satu
               dengan yang lainnya. Manusia sebagai subyek masih berhadapan dengan alam,
               tetapi bukan lagi sebagai sesuatu yang bulat tertutup; subjek terbuka terhadap
               objeknya,  demikian  juga  sebaliknya.  Artinya,  tidak  ada  lagi  sesuatu  yang
               mempunyai arti, bila dipandang lepas dari dunia sekitarnya.
                   Dalam  sikap  fungsional,  sifat  tegang  menjadi  ciri  khas.  Manusia
               mempertaruhkan diri dan  mengarahkan diri kepada sesuatu atau orang  lain
               dengan  segala  gairah  hidup  dan  emosinya.  Sikap  seperti  itu  sering  disebut
               sebagai “eksistensial”, artinya keadaan manusia secara konkret  atau di mana
               eksistensi mulai dipertaruhkan. Sesuatu mungkin dapat dimengerti oleh akal
               budi, tetapi tidak dapat diselami oleh perasaan. Pengakuan terhadap keberadaan
               seseorang adalah sejalan dengan fungsi yang dapat dijalankan dan eksistensi dia
               diakui hanya sejauh menjalankan fungsinya itu.

                 Jelaskan  ide-ide  dari  beberapa  ilmuwan  sosial  yang  mempengaruhi
                 paradigma pertumbuhan!
   44   45   46   47   48   49   50   51   52