Page 44 - Teori dan Isu Pembangunan_Neat
P. 44
1.44 Teori dan Isu Pembangunan
Philosophy merupakan sebuah ensiklopedi mengenai evolusi filosofis dari
semua ilmu dan merupakan suatu pernyataan yang sistematis tentang filsafat
positif. Semua perkembangan itu terwujud dalam tahap akhir perkembangan,
yaitu positifistik. Topik-topik yang tercakup dalam buku tersebut, meliputi
matematika, astronomi, fisika, kimia, biologi, dan fisika sosial (sosiologi).
Topik-topik tersebut diperinci lagi ke dalam berbagai spesialisasi, misalnya
dalam fisika, Comte memasukkan barologi, termologi, akustik, optik dan
elektrologi. Untuk setiap spesialisasi yang berbeda-beda itu Comte
menunjukkan pembagian dasar antara statika dan dinamika dari gejala yang
bersangkutan.
Perspektif teoretis Comte mencakup statika dan dinamika sosial, (atau ahli
sosiologi sekarang ini menyebutnya struktur dan perubahan). Perhatian
utamanya dalam bagian pertama dari kariernya adalah menjelaskan dinamika
kemajuan sosial. Hukum tiga tahap merupakan usaha Comte untuk menjelaskan
kemajuan evolusioner umat manusia dari masa primitif sampai ke peradaban
Prancis awal abad kesembilan belas yang sangat maju. Hukum ini yang paling
terkenal dari gagasan-gagasan teoretis pokok Comte.
Comte menjelaskan hukum tiga tahap beserta ciri-cirinya sebagai berikut.
Dalam fase teologis, yaitu fase di mana akal budi manusia berusaha mencari
kodrat dasar manusia, yakni sebab pertama dan sebab akhir (asal dan tujuan)
dari segala akibat. Singkatnya disebut pengetahuan absolut, yaitu mengandaikan
bahwa semua gejala dihasilkan oleh tindakan langsung dari hal-hal supernatural.
Dalam tahap teologis, gejala seperti angin taufan akan dijelaskan sebagai hasil
dari tindakan langsung seorang dewa angin atau tuhan (tergantung periode
dalam tahap teologis).
Dalam fase metafisik, di mana fase ini hanya merupakan suatu bentuk lain
dari fase yang pertama. Di sini akal budi mengandaikan semua gejala bukan
merupakan hal-hal yang berhubungan dengan supernatural, melainkan
berhubungan dengan kekuatan-kekuatan abstrak, yaitu hal-hal yang benar-benar
nyata melekat pada semua benda (abstraksi-abstraksi yang dipersonifikasikan,
dan benar-benar mampu menghasilkan semua gejala). Dalam tahap metafisik
gejala yang sama itu akan dijelaskan sebagai manifestasi dari suatu hukum alam
yang tidak dapat diubah.
Fase terakhir, yakni fase positif. Pada fase ini akal budi sudah meninggalkan
pencarian yang sia-sia terhadap pengertian-pengertian absolut, asal dan tujuan
alam semesta, serta sebab-sebab gejala. Fase ini lebih memusatkan perhatiannya
pada studi tentang hukum-hukumnya, yakni hubungan-hubungan urutan dan