Page 64 - Draft Ebook_Prototipe
P. 64
informasi mahasiswa. Dengan bekerja sama, keduanya dapat memberikan kontribusi
yang signifikan bagi peningkatan kualitas pendidikan.
d. Kolaborasi dengan komunitas: Pustakawan dapat bekerja sama dengan komunitas
lokal untuk mengembangkan program yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Seperti Komunitas Pegiat Literasi, FPPTI (Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi
Indonesia),FTBM (Forum Taman Baca Masyarakat), Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan
dan Informasi Indonesia (ISIPII), ATPUSI (Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah
Indonesia) dan lain sebagainya.
e. Kolaborasi dengan lembaga lain: Pustakawan dapat bekerja sama dengan lembaga
lain, seperti museum, arsip dan pusat data untuk memperkaya koleksi dan layanan
perpustakaan.
Contoh Kolaborasi Pustakawan
a. Pembentukan konsorsium perpustakaan: Beberapa perpustakaan membentuk
konsorsium untuk berbagi koleksi digital dan sumber daya elektronik lainnya.
b. Pengembangan program literasi digital: Pustakawan bekerja sama dengan guru untuk
mengembangkan program literasi digital yang komprehensif bagi siswa.
c. Penyelenggaraan acara bersama: Perpustakaan bekerja sama dengan komunitas
untuk menyelenggarakan acara, seperti pameran buku, diskusi literasi, atau lomba
menulis.
Tantangan dalam Kolaborasi Pustakawan
Meskipun kolaborasi menawarkan banyak manfaat, namun ada beberapa tantangan yang
perlu diatasi, seperti:
a. Perbedaan visi dan misi: Setiap perpustakaan atau institusi memiliki visi dan misi yang
berbeda, sehingga perlu ada upaya untuk menyelaraskan tujuan.
b. Kurangnya sumber daya: Kolaborasi membutuhkan sumber daya yang cukup, baik
berupa waktu, tenaga, maupun anggaran.