Page 36 - Buku 5 Biografi Khulafa Rasyidun
P. 36

Lalu  Umar  berkata  kepada  Rasulullah  shallallahu  „alaihi  wa
            sallam:  "Wahai Rasulullah, bukankah kita di atas  kebenaran,
            baik jika kita mati atau hidup?"

            Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam menjawab:

                                                              ِ
                                                      ِ
                                                               َّ
                                                هديب
                           ْٕ
                                                        حَ
                                       ح
                ح
             ح     وَأ      مُْ ِ   تم  ح ِ     نإ  ،قلْا   ح  ىَ َ   لع    مُ كَّ ِ   نإ  ِِ َ ِ   يسف ن   يذلاو    ،ىَ َ » ل ب
                                                                 َ
                            َ
                                                                       ِ
                                                                  «      متييح
                                                                      ُ
                                                                    ح َ
            "Ya, demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, kalian di atas
            kebenaran, baik ketika kalian mati maupun hidup."
            Lalu  Umar  berkata:  "Mengapa  kamu  bersembunyi,  wahai
            Rasulullah? Demi yang mengutusmu dengan kebenaran, kami
            pasti akan keluar menentang mereka."
            Kemudian,  kaum  Muslimin  keluar  dalam  dua  barisan.  Satu
            barisan  dipimpin  oleh  Hamzah  bin  Abdul  Muththalib,  dan
            barisan lainnya dipimpin oleh Umar bin Khaththab. Ketika para
            musyrikin melihat pemandangan ini, mereka merasa marah dan
            kesedihan  nampak  jelas  di  wajah  mereka.  Tidak  seorang  pun
            dari  mereka  yang  berani  mendekati  kedua  barisan  tersebut,
            yang  salah  satunya  dipimpin  oleh  Umar  dan  lainnya  oleh
            Hamzah.  Nama  baru  Umar  pun  dengan  mudah  diterima  oleh
            lidah semua orang, karena Nabi shallallahu „alaihi wa sallam
            menamainya  "Al-Faruq,"  yang  berarti  yang  membedakan
            antara kebenaran dan kebatilan.

            Kemudian,  para  Muslim  pun  melakukan  thawaf  di  sekitar
            Ka'bah,  dengan  Al-Faruq  Umar  bin  Khaththab  memimpin
            mereka. Islamlah yang telah mengubahnya dan menjadikannya
            salah satu tokoh besar yang dihormati dalam sejarah.



                                          25
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41