Page 118 - E-BOOK EVALUASI PROGRAM_RAHMA NUR NAZMI
P. 118
gunung ke bawah. Berapa besar bola salju yang diperlukan tergantung
kebutuhan evaluasi.
C. Analisis Evaluasi Promosi Kesehatan
McKenzie, J. F., Neiger, B. L., & Thackeray, R. (2017) Analisis evaluasi
promosi kesehatan adalah proses untuk mengevaluasi dan memeriksa data yang
dikumpulkan dari program promosi kesehatan. Analisis ini melibatkan
interpretasi data, pengecekan terhadap hipotesis atau tujuan program, dan
identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan
program promosi kesehatan. Analisis evaluasi promosi kesehatan
dapat melibatkan beberapa jenis analisis, tergantung pada jenis data yang
dikumpulkan dan tujuan evaluasi. Beberapa jenis analisis evaluasi promosi
kesehatan yang umum meliputi :
1. Analisis Deskriptif
Melibatkan analisis data yang disajikan dalam bentuk deskriptif
seperti grafik, tabel atau angka-angka statistik. Analisis ini memberikan
gambaran umum tentang karakteristik populasi atau perilaku kesehatan
yang dituju.
Berikut adalah contoh analisis deskriptif pada evaluasi promosi
kesehatan: Misalnya, seorang peneliti ingin mengevaluasi program
promosi kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas fisik
di sebuah komunitas. Peneliti mengumpulkan data melalui survei yang
diberikan kepada responden sebelum dan setelah program
dilaksanakan.
Setelah data terkumpul, peneliti melakukan analisis deskriptif
untuk melihat perubahan dalam aktivitas fisik responden. Analisis
deskriptif meliputi: 1. Frekuensi aktivitas fisik: Peneliti dapat
menghitung frekuensi aktivitas fisik responden sebelum dan setelah
program. Misalnya, sebelum program, hanya 20% responden yang
berolahraga setidaknya 3 kali seminggu, sementara setelah program,
50% responden yang berolahraga setidaknya 3 kali seminggu.
2. Durasi aktivitas fisik: Peneliti dapat menghitung durasi aktivitas
fisik responden sebelum dan setelah program. Misalnya,
sebelum program, hanya 10% responden yang berolahraga
selama 30 menit setiap sesi, sementara setelah program, 30%
responden yang berolahraga selama 30 menit setiap sesi.
3. Jenis aktivitas fisik: Peneliti juga dapat mengidentifikasi jenis
aktivitas fisik yang paling sering dilakukan responden sebelum
dan setelah program. Misalnya, sebelum program, kebanyakan
responden hanya melakukan aktivitas fisik ringan seperti
berjalan kaki, sedangkan
setelah program, sebagian besar responden sudah mulai
melakukan aktivitas fisik yang lebih intensif seperti jogging atau
bersepeda. 2. Analisis Kualitatif