Page 49 - Rancangan Produk Awal Literasi keberagaman budaya kalimantan barat
P. 49
Alat Musik Kalimantan Barat
sapek merupakan alat musik Kalimantan selatan yang
mempunyai ragam jenis bergantung wilayahnya. Ada sapek yang
memakai 2,3,4 hingga 5 dawai atau senar bergantung wilayah
yang sampek itu dibuat.
Dibuat dari kayu aro atau edau, kayu pelantan dan kayu marong,
sapek mempunyai ukuran kurang lebih 120-150 cm serta lebar
20-28 cm disertai ketebalan 10-15 cm. Hanya kaum pria yang
boleh memainkan sapek. Itu merupakan mitos atau keyakinan
masyarakat. Bila wanita memainkan alat musik ini, maka dia
akan dikutuk oleh para dewa hingga payudaranya akan
memanjang atau dia berubah menjadi pria.
Cara memainkan sapek dengan dipetik seperti gitar, tetapi ada
perbedaan yang terletak pada jumlah fret atau batas nada yang
dalam suku Dayak dikenal dengan istilah lasar. Jumlah fret pada
sapek hanya 2-3 saja sementara gitar mempunyai belasan.
Entebong adalah alat musik tradisional Kalimantan
Barat yang terbuat dari kayu dan kulit binatang. Bentuk
entebong mirip dengan kendang atau gendang, karena
bentuknya dan rupanya yang mirip. Cara memainkan
alat musik ini juga sama, yaitu dengan cara ditabuh atau
dipukul-pukul. Alat musik ini bisa Anda temui di
Kabupaten Sekadau, alat ini buatan suku Dayak
Mualang yang tinggal di daerah sekitar dan yang
terdekat
Alat musik Kalimantan Barat ini kerap dimainkan dan dianggap sakral.
Alat musik yang satu ini juga hampir kerap ditemukan di semua kelompok
Dayak. Konon menurut penduduk setempat, alat musik ini langsung
diturunkan oleh para dewa dari kayangan sebagai alat musik pengiring
upacara.
Instrumen ini dipercaya dapat mengusir roh jahat serta memanggil roh
para leluhur maupun makhluk gaib lainnya. Hal ini dikarenakan suara dari
agukng adalah bunyi keagungan yang mengiringi kedatangan roh para
leluhur maupun makhluk gaib yang dapat membantu dalam
melaksanakan ritual.
Dipercaya lambang kebangsawan sang empunya, alat musik tradisional
agukng dulunya dijadikan sebagai mas kawin. Pemiliknya dianggap
sebagai orang kaya maupun bangsawan karena tidak semua orang
mempunyai agukng.
Oleh karena itu bisa dilihat bahwa keberadaan alat musik Kalimantan
Barat yang satu ini dianggap berharga juga penting dalam masyarakat.
45