Page 102 - ANAK KOS DODOL
P. 102
''teree... Aku cinta sekali padamu!'' teriakku.
'' hueeekk...''
tak lama kemudian,, tere dan alisha kembali membawa kunci serep! Malam itu anggi tak jadi tdr
di ruang tamu. Syukurlah. Hari senin pagi aku pulang ke kos langsung sungkem dan minta
ampun sama anggi, tere dan alisha. Tentu saja diiringi koor huu... Yang kompak dari anak-anak
kos.
''jitak saja nggi.. Suruh traktir satu kos!''
''dasar nini-nini!''
untuk menebus dosa-dosaku, aku menebok celengan ayam untuk mentraktir anggi, tere dan
alisha makan di ayam goreng presto!
Kejadian berikutnya, lebih parah lagi. Aku sibuk berat di kantor. Awal bulan begini, si bos
sedang banyak orderan software dari klien di seluruh nusantara. Aku dan fajar teman sekantorku
berjibaku mendaya pesanan dari pagi. Pas jam makan siang, kami makan soto di kantin dekat
kantor. Sesudah itu, aku mengambil uang dimesin ATM di sebuah bank tak jauh dari situ lalu
langsung kembali ke kantor. Sibuk.. Sibuk..
Sejam kemudian, pas mau bayar tukang rujak, aku baru sadar kartu ATM-ku nggak ada di
dompet! Duh, mana ya? Ampuuun! Tanpa pamit, aku langsung lari-lari kayak orang stres. Fajar
terheran-heran. Lututku lemas. ''ya allah, pasti bobol deh tabunganku!'' begitu hatiku berteriak
saat aku memacu langkah ke mesin ATM di dalam boks. Dan benar saja, kartunya sudah tidak
ada!
Aku tergopoh-gopoh lari ke dalam bank, berteriak ke pak satpam dengan panik. ''paak.. Paak..
ATM saya hilang paak!''