Page 33 - ANAK KOS DODOL
P. 33
Kata pak tentor, yang penting si bule bisa nyambung apa yang kita katakan, ya tancap saja.
''nggak apa-apa belepotan, kan masih taraf belajar. Orang asing pasti maklum kok'' kata pak
tentor menyemangati.
Ehm, mendengar wejangan beliau *hihi kami jadi percaya diri. Sebelumnya nyali agak ciut,
maklumlah kita mau bgobrol langsung dengan si empunya bahasa. Kalau salah kan ketahuan
banget! Beda kalau ngobrol dengan teman sendiri, cuek saja!
Hari minggu kami naik mobil teman kursus rame-rame berburu bule. Kami menyusuri malioboro
dan purawisata, tempat mangkal turis asing di Djokdja. Sebenarnya aku dan mbak leslie sudah
membuat daftar pertanyaan, tapi cuma sedikit. Pikirku, ''ahh, apa susahnya sih ngobrol dengan
bule? Yang penting pede.'' sambil membawa notes dan tape kecil, kami bergerombol didepan
hotel berbintang.
Seorang teman cowok, mencoba menyapa turis yang wara-wiri. Ehh, mereka malah menjauh,
mengibaskan tangan dengan wajah keruh. Kami ngakak. ''tampang kamu kayak teroris, win''
goda teman-teman.
Gagal didepan hotel, kami pindah ke mal malioboro, alhamdulillah, stelah sekian lama
nongkrong. Kami ketemu rombongan bule cowok masih muda dan cakep! ''hari ini cerah sekali
ya.'' rani bersiul-siul hepi.
Mbak leslie yang berbahasa inggrisnya paling oke, menyapa mereka dan menjelaskan tujuan
kami. Mereka lngsung mau tuh diajak ngobrol!
''tapi khusus cewek ya,'' kata si bule dengan muka serius. Kami berpandangan. Teman-teman
cowokku misuh-misuh dan pergi. ''dasar bule gila!'' gerutu andi sebal. Kami senyum-senyum
geli. Nih bule pake milih-milih segala!
Jadilah, dikeramaian orang lalu lalang, kami bikin sesi tanya jawab dengan mereka. Oh my god,
teman yang lain ngobrol bertiga, eh aku hanya berduaan saja dengan sibule!