Page 32 - ANAK KOS DODOL
P. 32
BAB 9
Interview with the bule
menguasai bahasa inggris di era globalisasi adalah suatu keharusan. Lowongan kerja di berbagai
media umumnya mensyaratkan kemampuan berbahasa inggris. Karena itu, aku dan mbak leslie
kompak mendaftar kursus percakapan bahsa inggris di salah satu lembaga bahsa terkenal di
Djokdja.
Namanya saja klas percakapan, kegiatan setiap kursus tentu saja melatih kemampuan bahasa
inggris secara oral. Baik ngobrol berdua, diskusi kelompok, pidato, ataupun kegiatan lain agar
tidak membosankan. Setiap pertemuan berdurasi dua jam. Kursus diadakan 3 kali seminggu
selama 3 bulan. Selama kursus, kami kudu berbicara dalam bahasa inggris.
Tentu saja kami terbiasa dan pede berbicara bahasa bule itu. Tidak seperti saat awal-awa kursus.
Mulut rasanya kaku sehingga sebelum belajar, tentor mewajibkan kami senam mulut dulu. Pakai
monyong-monyong segala lho. Hehe.
Sebagai tugas akhir, pak tentor mewajibkan kami berburu bule dan mewawancarai mereka.
Jalannya wawancara harus kami rekan untuk dinilai oleh pak tentor yang bertubuh imut-imut ini.
Topik obrolan bebas, yang penting kami mengobrol dengan bule asli hehe. Bukan bule celup.
karena pengalaman di kelas-kelas sebelumnya, ada saja anak kursus yang mencoba menipu pak
tentor. Mereka mewawancarai teman sendiri yang berlogat ala bule. Tahu kan, film perang
indonesia jaman dulu yang ada tentara belanda gadungannya? Atau, gaya ngomong si bintang
sinetron cinta laura? Nah seperti itu! Huahahaha... Dasar bandel!
Pak tentor yang imut-imut dan ceriwis itu mewanti-wanti peserta kursus agar percaya diri. Tidak
terlalu memusingkan grammar alias tata bahasa, yang penting ''they dong!'' apaan tuh? Dong
dalam bahasa jawa gaul artinya mengerti alias paham.