Page 34 - ANAK KOS DODOL
P. 34
Dengan gugup, aku memperkenalkan diri. Namanya dave, cowok ramah dari norwegia. Sambil
mengacungkan tape tinggi-tinggi karena badannya jangkuk sekali dan aku kate, aku mencoba
mengingat-ingat apa yang akan kutanyakan.
Waduh, otak aku blank sama sekali! Kosong! Susunan pertanyaan yang dilatih di kosong!
Susunan pertanyaan lagi karena over pede.
Kita tahu etika barat, menatap mata lawan bicara ketika berbicara adalah kesopanan. Dave terus
memandang aku dengan tatapannya yang tajam. Dan aku tidak terbiasa begitu! Setelah lama
salah tingkath, akhirnya aku bertanya tapi hiks... Suara yang keluar terbata-bata dan lirih.
Dave terus-terusan berkata ''i beg your pardon?'' dengan wajah bingung. Kacau sekali! Mukaku
sampai panas karena malu. Cowok bule itu sih tampah maklum dan berusaha menenangkan aku.
Tapi karena sudah terlanjur kacau, ketika teman-teman menyudahi percakapan dengan bule lain,
aku mengucapkan ''thank you very much'' * yang ini sih lancar hehe secepat kilat dan langsung
kabur! Maluuuu niann..
Bukan cuma itu, di mobil, teman-teman memutar kaset rekaman wawancara aku dengan dave.
Aduuuh... Suaraku terbata-bata persis orang gagap diselingi suara dave yang terus-terusan
bertanya ''are you okay?'' dengan nada khawatir, seolah aku akan pingsan di hadapannya.
Meledaklah tawa mereka. ''si dave terlalu ganteng sih kayak aton kutcher, dewi jadi gak kontrol!''
celetuk teman aku. Hik.hik.
''ini nih akibatnya kalau gampangin sesuatu.'' aku misuh-misuh dalam hati, berusaha tabah
menerima serbuan ledekan teman-teman. Karena rekaman kacau ini tak mungkin dikumpulkan,
terpaksa aku berburu turis lagi keesokan harinya.