Page 94 - ANAK KOS DODOL
P. 94

BAB 27


                                                     Perang sodara!



               Karena  banyak  kepala,  pertengkaran  antarpenghuni  juga  jadi  lebih  gampang  tersulut.  Yang
               paling sering sih battle antarpenghuni puri satu en dua. Seperti sudah diatur, gedung puri sebelah
               dihuni oleh mbak-mbak angkatan atas, sedangkan puri tempatku ngekos, anak-anak bawang.




               Bahan  pertengkaran  biasanya  sepele.  Salah  satunya  adalah  kejahatan  pencurian  air  minum  di
               kulkas.  Air  matang  sudah  disiapkan  pak  say  di  dandang  raksasa.  Yang  suka  dingin  tinggal
               memasukkan air ke botol dan menyimpannya di kulkas. Tapi, ada saja yang lebih suka mencuri
               air  dari  pada  capek-capek  mengisi  kulkas.  Praktis  emang  sih.  Tapi  bete  banget,  capek-capek
               pulang  kuliah  pengen  nenggak  air  es,  eh  botol  kosong  bahkan  botolnya  ikutan  gentayangan!
               Omelan dan makian pun dialamatkan entah kepada siapa.



               Beberapa  anak  pun  bekerja  sama  ingin  menjebak  si  pelaku  dengan  menaruh  garam  banyak-
               banyak ke dalam botol. Hihi oralit dadakan! Beberapa hari berlalu, tak ada yang menyentuh air
               keramat  itu.  Jangan-jangan,  pelakunya  ada  di  antara  yang  merencanakan  ya?  Hehe..  Sudah
               tercium dong jebakan asin ini! Karena bosan, terlupakablah botol air asin itu.




               Esoknya, kos-kosan heboh karena ibu kos sakit! Menurut pak say, siang-siang ibu kos inspeksi
               dadakan. Ia mengomel lihat sampah yang berserakan didapur. Karena capek mengomel lehernya
               kering. Ia mengambil botol di kulkas dan menenggaknya hingga setengah dan... Mulas! Kok bisa
               ya air asin diminum sampai setengah botol, bu! Huhuhu.. Habis deh kami disidang pak say!



               Pernah juga, keributan besar-besaran terjadi gara-gara arisan. Ceritanya sih, kita tiba-tiba sadar
               ingin menabung dan dapat ide untuk bikin arisan ala emak-emak. Untuk itu, ditunjuklah satu
               anak untuk jadi bendahara. Dipilih yang telaten dan galak untuk menagih iuran dari anak-anak
               badung.




               Nah, namanya panas-panas tahi ayam. Sama juga dengan arisan kami. Awalnya sih semangat
               banyar eh lama-lama kudu dikejar-kejar kayak debt colector dulu. Ada yang alasan lupa, sedang
   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99