Page 18 - RESTRUKTURISASI PORTOFOLIO_KELOMPOK 2_LAPORAN AKHIR_CT
P. 18
mendefinisikan implementasi definisi operasional CT sebagai konsep CT. Pada Topik CT dalam
Problem Solving, CT dan Proyek, Integrasi CT dalam Mata Pelajaran, diberikan contoh-contoh
implementasi konsep CT tersebut dalam topik yang dibahas.
Pembentukan Disposisi CT
“Disposisi pembelajaran” atau dapat juga disebut “kebiasaan berpikir” mengacu pada cara di
mana peserta didik terlibat dan berhubungan langsung dalam proses belajar. Disposisi pembelajaran
mempengaruhi pendekatan pembelajaran peserta didik, dan oleh karena itu berpengaruh pula pada
hasil belajar mereka. Disposisi pembelajaran dapat memajukan keterampilan, keterlibatan, dan
pemahaman yang mendalam bagi peserta didik untuk hal yang sedang dipelajarinya.
Pengembangan disposisi pembelajaran adalah hal yang sangat mendasar bagi siswa untuk
mengembangkan kesadaran tentang cara mereka belajar dan membangun sikap belajar yang berguna
bagi masa depan mereka. Terdapat tiga hal yang diperlukan untuk membentuk disposisi yaitu:
- Kemampuan. Untuk pembentukan disposisi, tentu diperlukan kemampuan yang diperlukan pada
bidang tertentu. Sebagai contoh, untuk membuat keputusan, diperlukan kemampuan untuk
mempertimbangkan pro dan kontra untuk setiap pilihan yang ada.
- Motivasi. Untuk dapat memikirkan suatu hal dengan serius, tidak cukup kemampuan saja, tapi
diperlukan juga motivasi untuk menggunakan kemampuan tersebut. Sebagai contoh, untuk
membuat keputusan, diperlukan motivasi untuk mau mempertimbangkan pro dan kontra untuk
setiap pilihan yang ada.
- Sensitivitas. Selain kemampuan dan motivasi, diperlukan juga sensitivitas akan saat yang tepat
untuk menggunakan kemampuan berpikir tersebut. Sebagai contoh, untuk membuat keputusan,
diperlukan kepekaan akan pentingnya pertimbangan pro dan kontra dari setiap pilihan yang ada.
Secara singkat, disposisi dapat diartikan sebagai kesiagaan seseorang untuk mengaplikasikan
sebuah konsep pada momen ketika konsep tersebut diperlukan. Disposisi tidak serta merta terbentuk,
melainkan dihasilkan dari proses belajar selama bertahun-tahun. Demikian juga dengan pembentukan
disposisi CT. CT perlu terus dilatih melalui pendekatan mengutak-atik (tinkering), berlatih
menciptakan sesuatu (creating), berusaha mencari akar masalah dan memperbaiki kesalahan tersebut
(debugging), bekerja sama (collaborating), dan memiliki sikap pantang menyerah (persevering)
(Barefoot Computing, 2020).
Melalui mata kuliah ini, Anda akan berlatih untuk mendisposisikan CT dalam aspek-aspek
kehidupan Anda. Selain itu, mata kuliah ini dirancang agar Anda dapat berlatih mengintegrasikan CT
dalam berbagai proyek agar Anda mendapatkan pengalaman aktual dalam CT. Melalui pengalaman
dan refleksi, diharapkan Anda dapat mendisposisikan CT dalam berbagai bidang kehidupan Anda,
termasuk di antaranya adalah dalam mata pelajaran yang Anda ajarkan kepada siswa/i Anda.
Sebagai literasi, CT tidak dapat diajarkan hanya dengan pemaparan konsep, melainkan perlu
dilatih seperti halnya membaca/menulis/berhitung, critical thinking, atau general capabilities/literasi
lainnya. Untuk dapat melatih CT sebagai “literasi” dan diintegrasikan ke berbagai mata pelajaran
seperti kemampuan literasi lainnya, beberapa latihan yang pada umumnya digunakan adalah sebagai
berikut, namun tidak terbatas kepada yang disebutkan di sini. Beberapa bidang lain mungkin
membutuhkan metoda khusus.
15