Page 55 - MODUL FIQIH PPG 2021
P. 55

5.  Pengangkatan khalifah berdasarkan keturunan. Bentuk ini dilakukan dalam sistem

                         kerajaan yang pernah dipraktekkan oleh dinasti Umayyah dan Dinasti Abbasiah

                         dan kerajaan Saudi sekarang ini.


                         Menurut  Mawardi  banyak  cara  pengisisan  jabatan  kepala  negara  melalui
                  pemilihan dalam berbagai ragamnya dan melalui penunjukan/wasiat tetapi beliau tidak

                  mengungkapkan mekanismenya, namun menurut pemikir lainnya, seorang kepala negara
                  sekali  dipilih  akan  berlaku  seumur  hidup  bahkan  Ibnu  Taimiyah  lebih  ekstrem  lagi,

                  keberadaan kepala negara meskipun zalim adalah lebih baik daripada hidup tanpa kepala
                  negara.


                         Dari praktek pengangkatan khalifah  sebagaimana tersebut di atas maka sedikitnya

                  terdapat  tiga cara pengangkatan khalifah dalam Islam. Pertama pemilihan langsung yaitu
                  rakyat  langsung  memilih  khalifah  yang  mereka  inginkan.  Kedua  pemilihan  tidak

                  langsung  yaitu berbentuk perwakilan rakyat  dan ketiga adalah pengangkatan khalifah

                  berdasarkan keturunan.

                  Baiat Khalifah (Berjanji untuk taat kepada kepala negara)
                         Kata baiat berasal dari kata ba’a  )عاب ) yang berarti menjual. Dalam khilafah, baiat

                  mengandung janji setia antara rakyat dengan khalifah Hal ini sejalan dengan pengertian

                  yang dikemukakan oleh Ibnu Khaldun bahwa baiat adalah perjanjian atas dasar kesetiaan.
                  Orang  yang  berbaiat  harus  menerima  seseorang  yang  terpilih  menjadi  kepala  negara

                  sebagai pemimpinnya untuk melaksanakan semua urusan orang Islam. Menurut Hasbi
                  Ash-Shidiqi bahwa baiat merupakan sebuah bentuk pengakuan ummat untuk mematuhi

                  dana mentaati imam. Ini dilakukan oleh ahlul halli wal aqdi dan dilaksanakan sesudah
                  permusyawaratan.

                         Dalam baiat, rakyat berjanji setia untuk mentaati kepala negara (khalifah) selama

                  khalifah  itu  tidak  melakukan  sesuatu  yang  melanggar  hukum  Allah.  Demikian  juga
                  khalifah, melaksanakan hak dan kewajibannya yaitu melaksanakan undang-undang demi

                  mewujudkan keadilan sesuai dengan undang-undang Allah dan Rasul-Nya. Baiat dalam

                  tatanan politik, umat menyerahkan sebagian haknya untuk diatur sesuai dengan ketentuan
                  yang  ada.  Sebab  baiat  itu  sendiri  suatu  kontrak  sosial  yang  rakyat  sepakat  untuk







                                                                                                      8
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60