Page 53 - MODUL FIQIH PPG 2021
P. 53

Salah satu catatan penting bahwa perumusan sistem kepemipinan pasca Nabi

                  telah memberi inspirasi bagi perumusan panjang dan perdebatan sistem pemerintahan

                  dalam Islam dengan tetap mengacu pada semangat  yang mereka bangun melalui tiga
                  prinsip yaitu Pertama, menekankan musyawarah dalam menyelesaikan masalah politik

                  dan sosial. Kedua, memberikan prioritas untuk menjadi pemimpin kepada masyarakat
                  dan diterima oleh sebagian masyarakat, dan Ketiga, pernyataan terbuka oleh masyarakat

                  tentang kesetiaan dalam mengikuti kepemimpinan mereka yang dinyatakan dalam bentuk
                  bai’at (janji setia untuk taat kepada pemimpin).

                           Adapun nilai-nilai dalam pelaksanaan sistem bernegara dan bermasyarakat bagi

                  seorang pemimpin adalah sebagai berikut:
                      1.  Kejujuran,  keikhlasan  serta  tanggung  jawab.  Semuanya  harus  dimiliki  oleh

                          seorang kepala negara dalam melaksankan tugas kenegaraan untuk  rakyatnya

                          dengan  tidak  membedakan  mereka  baik  dari  keturunan,  warna  kulit  dan
                          sebagainya.


                      2.  Keadilan yang bersifat menyeluruh kepada rakyat


                      3.  Ketauhidan (mengesakan Allah) yang mengandung arti taat kepada Allah, rasul-
                          Nya dan pemimpin negara sebagai  kewajiban bagi setiap orang beriman.


                      4.  Adanya kedaulatan rakyat. Hal ini dapat dipahami dari adanya perintah Allah

                          agar  orang  yang  beriman  taat  kepada  ulil  amri  (pemimpin).  Sebagaimana
                          tercantum dalam al-Qur’an surat al-Nisa  ayat 58 yang artinya “Wahai orang-

                          orang  yang  beriman  taatlah  kamu  kepada  Allah,  taatlah  kepada  rasul  dan
                          pemimpin diantara kamu”


                         Orang yang sudah memenuhi kriteria seperti tersebut di atas maka ia layak untuk

                  diangkat sebagai kepala negara (khalifah).  Pangkat tersebut sangat tepat bagi orang yang

                  dipercaya untuk memimpin negara. Proses pengangkatannya melalui seleksi yang sangat
                  ketat. Secara logika kedudukan seorang kepala negara dalam sistem pemerintahan adalah

                  wajib. Karena jika tidak ada kepala negara maka pemerintahan tidak akan berjalan. Maka
                  sepakat para ulama bahwa pengangkatan kepala negara hukumnya wajib kifayah.








                                                                                                      6
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58