Page 5 - 72-257-1-PB_merged_Neat
P. 5
Meriska, Prilaku Sarapan Pagi Anak Sekolah 93
Berdasarkan Tabel 2, dapat dilihat dari berhubungan dengan perilaku sarapan pagi anak
sembilan variabel independen yang dilakukan SD di Kelurahan Kemiling Permai, Kecamatan
uji bivariat maka yang berhubungan dengan Kemiling, Kota Bandar Lampung Tahun 2013
perilaku sarapan pagi adalah pengetahuan gizi, adalah ketersediaan makanan sarapan pagi.
ketersediaan makanan sarapan, dukungan
keluarga dan peran guru. Sedangkan variabel PEMBAHASAN
independen yang tidak berhubungan adalah
jenis kelamin, sikap gizi, pekerjaan ibu, Keterbatasan Penelitian
pendidikan ayah, dan pendidikan ibu.
Penelitian ini hanya melihat perilaku
Analisis Multivariat sarapan pagi anak SD dari kebiasaan sarapan
anak setiap paginya ya atau tidak tetapi tidak
Tabel 3: Hasil Analisis Multivariat Antara melakukan pengamatan atau observasi langsung
Pengetahuan Gizi Anak, Ketersediaan jenis makanan sarapan yang dimakan oleh anak
Makanan Sarapan, Dukungan sekolah di rumahnya masing-masing. Penelitian
Keluarga, Peran Guru tidak melihat kuantitas sarapan pagi responden,
atau jumlah asupan makanan anak SD sehingga
Variabel Koef. P- OR CI 95% tidak dapat diketahui gambaran berapa besar
Regresi (B) Value
sumbangan zat gizi sarapan bagi tubuh anak.
Uji validitas dilakukan di SDN 5 Sumbe-
Pengetahuan 1.558 0.002 4.75 1.76-12.80 rejo yang masih satu Kecamatan Kemiling,
Gizi
tetapi berbeda kelurahan. Seharusnya, lebih
baik jika uji validitas dilakukan di kecamatan
Ktrsdiaan 1.736 0.046 5.67 1.03-31.28
Sarapan lain yang lebih jauh tapi mempunyai
karakteristik yang relatif sama dan masih di
Dukungan 1.397 0.006 4.05 1.48-11.06 Kota Bandar Lampung untuk menghindari
Klga terjadinya kontaminasi informasi.
Peran Guru 1.241 0.011 3.46 1.33-8.98
Analisis Univariat
Konstanta -4.047 0.000 0.02
Perilaku Sarapan Pagi
Hasil analisis pada Tabel 3, merupakan Hasil penelitian ini menujukkan bahwa
model terbaik setelah dilakukan uji interaksi. anak yang melakukan sarapan pagi adalah
Hal ini terlihat besarnya p value semua variabel sebesar 52.8%, sedangkan yang tidak sarapan
di atas, yaitu pengetahuan gizi, ketersediaan adalah sebesar 47.2%. Penelitian terkait antara
makanan sarapan pagi, dukungan keluarga, dan lain adalah penelitian yang dilakukan oleh
peran guru adalah < 0,05. Widyanti dan Sidiarti pada tahun 2013, selama
Hasil analisis variabel yang paling bulan November (2010) di SD Taro Denpasar
dominan diantara beberapa variabel di atas Bali, bahwa dari 178 subject (sampel anak kelas
dilihat dari nilai OR yang paling besar diban- 1-6) ditemukan sebanyak 51.7% anak memiliki
dingkan variabel lainnya. Nilai OR terbesar kebiasaan sarapan pagi dan sisanya sebesar
pada variabel ketersediaan makanan sarapan 48.3% tidak sarapan pagi.
pagi = 5.673. Hasil analisis odds ratio (OR) Penelitian terkait lain Mariza (2012).
dari variabel ketersediaan makanan sarapan melakukan penelitian tentang kebiasaan sarapan
pagi adalah 5,673, artinya responden yang dan kebiasaan jajan di dua SD di Kecamatan
ketersediaan makanan sarapan paginya baik Pedurungan, Kota Semarang dan hasilnya
akan memiliki peluang 5,673 kali lebih besar menunjukkan bahwa sebanyak 28 orang (43.75)
untuk sarapan pagi dibandingkan dengan yang anak tidak biasa sarapan pagi, dan sisanya 36
ketersediaan makanan sarapan pagi kurang. orang (56.25%) anak terbiasa sarapan pagi.
Jadi, dari hasil analisis multivariat dari Perilaku sarapan pagi dalam penelitian ini
model prediksi diatas diperoleh hasil bahwa adalah kegiatan atau aktivitas makan pagi yang
variabel independen yang paling dominan dilakukan oleh anak sekolah dasar di rumah