Page 8 - 72-257-1-PB_merged_Neat
P. 8
96 Jurnal Kesehatan, Volume V, Nomor 1, April 2014, hlm 90-97
Hubungan antara Pendidikan Ayah dengan Hubungan antara Peran Guru dengan
Perilaku Sarapan Pagi Perilaku Sarapan Pagi
Menurut Teori Lawrence & Green (2005) Dalam proses pendidikan, guru tidak
satu faktor yang mempengaruhi perilaku hanya menjalankan fungsi alih ilmu pngetahuan
individu atau organisasi adalah pendidikan (transfer of knowledge) tapi juga berfungsi
orang tua. Ayah turut memberikan kontribusi untuk menanamkan nilai (value) serta
penting bagi perkembangan anak, pengalaman membangun karakter (Character Building)
yang dialami bersama dengan ayah, akan peserta didik secara berkelanjutan dan
mempengaruhi seorang anak hingga dewasa berkesinambungan. Selain itu, guru juga
nantinya. Ayah turut memberikan kontribusi berperan sebagai pendidik (nurturer) yang
penting bagi perkembangan anak, pengalaman berperan dan berkaitan dengan tugas-tugas
yang dialami bersama dengan ayah, akan memberi bantuan dan dorongan (supporter),
mempengaruhi perkembangan dan tugas-tugas pengawasan dan pembinaan
kesejahteraan anak dan masa transisi menuju (supervisor) serta tugas-tugas yang berkaitan
remaja (Cabrera, dkk, 2000 dalam Hidayati, dengan mendisiplinkan anak agar anak itu
Kaloeti & Karyono, 2011). menjadi patuh terhadap aturan-aturan sekolah
Berbagai hal yang mungkin tidak diteliti dan norma hidup dalam keluarga dan
menjadi sebab mengapa pendidikan ayah tidak masyarakat (Saifah, 2011).
berhubungan dengan perilaku sarapan pagi anak Mie, David dan Jon (1997) dalam
SD. Pertama, ayah yang berpendidikan terlalu Saifah (2011) menyatakan bahwa guru
sibuk mencari uang sehingga ia menyerahkan mempunyai tanggung jawab yang besar pada
tugas dan tanggung jawab pengasuhan kepada siswa di dalam kelas. Guru membawa pengaruh
si istri. Si suami mempercayakan penuh urusan pada perilaku positif dan negatif terhadap
rumah tangga dan pendidikan pada istrinya, siswa-siswanya. Guru merupakan orang tua
tanpa mau tahu apakah semua berjalan dengan kedua karena siswa banyak waktu berinteraksi
baik atau tidak. Celakanya lagi si istri juga dengan guru. Guru berperan dalam kesuksesan
kurang peduli dan mengabaikan si anak. siswa.
Hubungan antara Pendidikan Ibu dengan Analisis Multivariat
Perilaku Sarapan Pagi
Setelah dilakukan analisis multivariat
Hermina, dkk (2009) penelitian tentang menggunakan uji regresi logistik sederhana
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebiasaan model prediksi, maka diperoleh hasil bahwa
Makan Pagi pada Remaja Putri di Sekolah faktor yang paling dominan berhubungan
Menengah Pertama (SMP). Beberapa faktor dengan perilaku
yang mempengaruhi kebiasaan sarapan pada bekerja (100%), sedangkan ibu responden lebih
anak perempuan sekolah remaja adalah banyak yang tidak bekerja (61%). Pendidikan
pengetahuan gizi mereka, ketersediaan makan ayah dan ibu responden sebagian besar tinggi
sarapan di rumah, pendidikan ibu mereka. masing-masing 71%. Sebagian besar anak
Terkait dengan apa yang dikemukakan di sekolah menyatakan bahwa ketersediaan
atas, maka benang merah yang bisa diambil makanan sarapan di rumah adalah baik (87%),
bahwa pendidikan ibu akan meningkatkan dan dukungan keluarga tinggi (63%). Lebih dari
pengetahuan ibu sehingga ibu yang separuh responden menyatakan bahwa peran
berpendidikan akan memiliki keterampilan guru adalah tinggi Ada hubungan antara
untuk mengolah makanan yang sehat dan pengetahuan gizi anak (p=0.001), ketersediaan
bervariatif untuk sarapan. Selain itu, ibu yang makanan sarapan (p=0.005), dukungan keluarga
berpendidikan juga memiliki pemahaman yang (p=0.001), dan peran guru (p=0.001) dengan
baik akan pentingnya kontribusi sarapan dengan perilaku sarapan pagi anak SD di Kelurahan
komposisi nutrisi yang tepat untuk membentuk Kemiling Permai, Kota Bandar Lampung Tahun
status gizi anak-anaknya. dan orang tua. 2013.