Page 20 - E-MODUL EKOSISTEM LAHAN GAMBUT
P. 20

EKOSISTEM LAHAN GAMBUT  E-MODUL

                                                     masyarakat
                     8.  Pembentukan dan       8.1   Peningkatan aplikasi praktek-praktek pengelolaan
                         promosi demplot bagi
                         pengelolaan lahan
                         gambut
                     9.  Restorasi dan         9.1   Pengembangan teknologi tepat guna dalam upaya
                         rehabilitasi                rehabilitasi kawasan terdegradasi
                                               9.2   Rehabilitasi lahan yang terdegradasi
                    10.  Lahan gambut dan      10.1  Perlindungan dan peningkatan fungsi lahan gambut
                         perubahan iklim             sebagai penyerap dan penyimpan karbon serta adaptasi
                                                     perubahan iklim
                                               10.2  Peningkatan dukungan bagi proses adaptasi gambut dalam
                                                     perubahan iklim global

                    11.  Kerjasama antar       11.1  Peningkatan program pertukaran keahlian dan pengalaman
                         daerah                      dalam mengatasi isu lingkungan
                                               11.2  Penguatan pusat studi dan pengelolaan lahan gambut
                                                     tingkat kabupaten/propinsi/nasional
                    12.  Pembiayaan            12.1  Penambahan sumber keuangan yang dibutuhkan dalam
                                                     pelaksanaan program dan pencapaian target dari strategi


                           Meskipun  dokumen  SRTNPLGB  ini  merupakan  payung  bagi  cikal-bakal
                     dikeluarkannya strategi-strategi pengelolaan lahan gambut di Daerah, namun ia bersifat

                     akomodatif,  yaitu  dalam  penerapannya  dapat  dikembangkan  sesuai  dengan  kekhasan

                     dan  prioritas  Daerah  sesuai  tuntutan  desentralisasi  dan  otonomi,  sepanjang  nilai  dan
                     fungsi ekologis menjadi pertimbangan yang berimbang dengan penilaian ekonominya,

                     serta kepentingan rakyat banyak menjadi sasaran utamanya.
                           Menurut  (Sudrajat  &  Subekti,  2019)  Selain  peraturan  yang  telah  dibuat  oleh

                     pemerintah, masyarakat sekitar dengan kearifan lokalnya cukup berperan penting dalam

                     pengelolaan  laham  gambut  Indonesia.  Salah  satunya  dengan  mempertahankan
                     biodiversitas lahan gambut. Untuk mempertahankan keberadaan biodiversitas vegetasi

                     adalah  dengan  tetap  mempertahankan  hutan  primer  yang  masih  tersisa  dengan  tidak
                     melakukan  penebangan.  Masyarakat  tempatan  dapat  memanfaatkan  kayu  dari  hutan

                     primer  untuk  memenuhi  kebutuhan.  Seperti  membuat  rumah  tempat  tinggal,  rumah
                     ibadah, fasilitas umum. Kayu yang sudah ditebang dilakukan penanaman kembali agar

                     jenisnya  tidak  hilang.  Penanaman  ini  difasilitasi  oleh  perusahaan  yang  mempunyai

                     kawasan konsensi di sekitar area hutan primer.
                           Kegiatan penanaman ini tidak hanya pada tumbuhan yang sudah ditebang, namun

                     juga tumbuhan asli gambut yang sudah hilang dilakukan penanaman kembali. Kegiatan
                     ini  mereka  sebut  dengan  restorasi  lahan  gambut.  Kaerifan  lokal  yang  dipertahankan

                     oleh  masyarakat  dengan  tidak  menebang  kayu  sembarangan  menyebabkan  hutan


                                                                                                        17
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25