Page 18 - E-MODUL EKOSISTEM LAHAN GAMBUT
P. 18

EKOSISTEM LAHAN GAMBUT  E-MODUL

                    6.  Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut di Indonesia

                           Gambut Indonesia sebagian besar tergolong gambut mesotrofik dan oligotrofik.
                     Terkhusus  gambut  yang  ada  di  provinsi  Riau  adalah  gambut  yang  tergolong  pada

                     gambut  Eutrofik  (gambut  subur)  karena  berada  di  sisi  Sungai  (Ramdhan  &  Siregar,
                     2018). Riau merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki lahan gambut

                     terluas di Indonesia. Yakni 4,8 juta hektar atau sekitar 51 persen dari total luas wilayah
                     daratannya. Provinsi Riau terdiri dari 10 kabupaten dan 2 kota, yaitu Kuantan Singingi,

                     Indragiri  Hulu,  Indragiri  Hilir,  Pelalawan,  Siak,  Kampar,  Rokan  Hulu,  Rukan  Hilir,

                     Bengkalis, Kepulauan Meranti, Dumai dan Pekanbaru. Secara umum topografi Provinsi
                     Riau merupakan daerah daratan rendah dan agak bergelombang ditambah lagi dengan

                     banyaknya  aliran  sungai  dan  rawa  di  beberapa  daerah  di  Provinsi  Riau.  Ini  lah  satu
                     sebab mengapa di Riau banyak lahan gambutnya.

                           Gambut merupakan Ekosistem rentan dan telah
                     mengalami     kerusakan    yang    disebabkan    oleh

                     kebakaran hutan sehingga dianggap perlu melakukan
                                                                              Bagaimana  penilaian  saudara
                     upaya  upaya  intensif  mengenai  perlindungan  dan      terhadap   perlindungan   dan
                     penegelolaan  gambut  (Marlina,  2017).  Beranjak  dari   pengelolaan lahan gambut.

                     kebakaran  hutan  dan  lahan  yang  terjadi  beberapa       ◄Klik here

                     tahun  belakangan  di  Riau,  maka  menimbulkan  efek
                     yang sangat signifikan terhadap pertumbuhan lahan gambut yang ada di Provinsi Riau.

                     Sehingga  pemerintah  dalam  hal  ini  Presiden  Republik  Indonesia  melalui  Peraturan
                     Presiden Nomor 1 tahun 2016 membentuk suatu Badan Restorasi Gambut yang mana

                     dalam  hal  ini  ada  beberapa  wilayah  yang  yang  berada  dalam  pengawasannya
                     koordinasinya yaitu: 1. Provinsi Riau 2. Provinsi Jambi 3. Provinsi Sumatra Selatan 4.

                     Provinsi  Kalimantan  Barat  5.  Provinsi  Kalimantan  Tengah  6.  Provinsi  Kalimantan

                     Selatan dan, 7. Provinsi Papua.
                           Berdasarkan Peraturan Presiden diatas mengenai Badan Restorasi Gambut (BRG)

                     yang  merupakan  lembaga  nonstruktural  dan  berada  dibawah  serta  bertanggungjawab
                     langsung kepada Presiden memiliki Tugas  dan Fungsi  sebagai  berikut: Pasal  2 BRG

                     mempunyai  tugas  mengkoordinasikan  dan  memfasilitasi  Restorasi  Gambut  pada
                     Provinsi Riau, Provinsi Jambi, Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Kalimantan Barat,

                     Provinsi Kalimantan Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan dan Provinsi Papua.

                           Pasal  3 Dalam menyelenggarakan tugas  sebagaimana dimaksud dalam  Pasal  2,
                     BRG menyelenggarakan fungsi: 15 a) Pelaksanaan koordinasi dan penguatan kebijakan


                                                                                                        15
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23