Page 47 - Laporan Musyawarah Kerja Nasional III Tahun 2021
P. 47

LAPORAN MUKERNAS III PDHI TAHUN 2021




               Kewajiban melayani pasien dalam kondisi darurat yang berkaitan dengan bencana
               harus dilakukan dan dikomunikasikan secara hati-hati dengan mempertimbangkan
               kesehatan dan keamanan Dokter Hewan serta derajat kesehatan pasien

               (5)     Dokter Hewan wajib  mempertimbangkan kesejahteraan pasien, kebutuhan
                       klien,  keselamatan  lingkungan,  serta  kepercayaan  publik  dalam  setiap
                       pemilihan dan penentuan tindakan terapi dan perawatan hewan.

               [Pemilihan dan penentuan tindakan terapi dan perawatan hewan wajib dilakukan
               secara  professional  tanpa  adanya  pengaruh  kepentingan  finansial,  pengaruh
               program  vendor  yang  melibatkan  insentif  atau  keuntungan  bagi  Dokter  Hewan,
               maupun  perjanjian  kerjasama  yang  dilakukan  di  tempat  kerjanya  dan/atau
               organisasi yang diikutinya].

               Pasal 23
               (1)     Dokter Hewan wajib memberikan layanan medik yang optimal pada pasien,
                       dan apabila tidak mampu wajib merujuk kepada sejawat yang kompeten.

               [Cukup jelas].

               (2)     Dokter  Hewan  wajib  mengembalikan  pasien  rujukan  kepada  sejawat  yang
                       merujuk.

               [Cukup jelas].

               Pasal 24
               Dokter Hewan berdasarkan pertimbangan medis, kesejahteraan hewan dan atas
               persetujuan klien dapat melakukan euthanasia dengan menggunakan metode
               yang etis, kesejahteraan hewan, terstandar, dan sesuai peraturan perundangan
               yang berlaku.

               [Euthanasia yang dilakukan berdasarkan pertimbangan medis misalnya terhadap
               pasien memiliki kemungkinan untuk dapat disembuhkan sangat kecil sekali atau
               dapat dikatakan tidak mungkin untuk disembuhkan.

               Pelaksanaan  euthanasia  juga  perlu  dipertimbangkan  dari  aspek  kesejahteraan
               hewan  dalam  arti  untuk  mengurangi  penderitaan  pasien,  dan  harus  dilakukan
               dengan memberikan obat atau tindakan lainnya sedemikian rupa sehingga dapat
               mengurangi rasa sakit semaksimal mungkin.

               Euthanasia dilakukan oleh Dokter Hewan setelah mendapatkan persetujuan tertulis
               dari klien


               Direktur  Jenderal  Peternakan  dan  Kesehatan  Hewan  pada  tahun  2011,  dalam
               kaitannya dengan Program Pemberantasan Rabies telah mengatur prosedur tentang
               pelaksanaan  euthanasia pada hewan penular rabies (anjing, kucing, kera].





               Pasal 25
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52