Page 35 - VETNESIA JULI 2019
P. 35
OPINI SEJAWAT
(Bali) dibawa ke Australia Utara koyo” (tabungan) berupa sapi bali, daging sapi? Ternyata tidak.
sebagai sumber protein hewani yang tidak dimiliki di tempat asal Menurut Guru Besar Faper IPB
bagi tentara sekitar tahun 1800 transmigran. Prof Ronny Rachman Noor (2010),
an. Ketika perang selesai sapi Dari buku LittleKnown Asian dalam “Kontroversi Ekspor Sapi
sapi tersebut dibiarkan lepas Animals with a Promissing Future” Bali Ke Malaysia”, Malaysia
tanpa perawatan apapun, (National Research Council, mengimpor sapi bali, dengan
sehingga menjadi liar. Dalam National Academy Press, harapan pada masa mendatang
kurun waktu 150 tahun jumlah sapi Washington DC, 1983), disebutkan bisa mengekspor sapi atau daging
tersebut menjadi sekitar 2.000 bahwa sapi bali mempunyai masa sapi bali ke Indonesia. Malaysia
ekor. Kehebatan seperti ini depan yang bagus. Buku ini juga juga mengimpor semen beku sapi
kemungkinan tidak terjadi apabila menyebutkan conception rate sapi bali dari Indonesia, sehingga kelak
yang dilepaskan adalah sapi jenis bali sebesar 8090%, jauh dihasilkan keturunan sapi bali
lain. Sampai kini sapi bali liar melebihi sapi persilangan yang bagus. Indonesia dinilai
masih bisa ditemukan di bagian brahman dan shorthorn 5060%. Malaysia sebagai pasar daging
Utara Australia. Ini menggambarkan bahwa tingkat sapi yang sangat menjanjikan.
Keunikan sapi bali yang lain kesuburan sapi bali sangat tinggi. Ketika pemerintah
adalah, merupakan satusatunya Disamping itu, buku ini mempunyai wacana mengimpor
jenis sapi yang telah mengungkapkan pandangan sapi potong untuk dikembangkan
didomestikasi, namun masih ada masa lalu bahwa impor sapi luar di Indonesia, penulis juga
nenek moyangnya yang asli hidup negeri yang mempunyai performa ungkapkan opini berupa “Sapi Bali
di hutan di Indonesia (Ronny bagus di negeri asalnya, tidak Lebih Unggul” (Kompas epaper 5
Rachman Noor, The Jakarta Post serta merta dapat diterapkan di April, 2014). Lahan sawit yang
19/4/18). Nenek moyang sapi bali, tempat baru dalam kondisi alam terbesar di dunia terdapat di
dikenal sebagai banteng, masih yang berbeda. Dalam banyak Indonesia. Disamping itu limbah
bisa ditemukan di Taman Nasional kejadian, impor sapi berakhir dari sawit dapat dimanfaatkan
Ujung Kulon dan Pangandaran dengan kegagalan, ketika ternak untuk pakan sapi bali, seperti yang
(Jawa Barat), serta Baluran dan tersebut mendadak mati dan dilakukan di Malaysia.
Alas Purwo (Jawa Timur). produktivitasnya menurun drastis, Ketakutan terhadap penyakit
Kajian tentang performance sehingga tidak ekonomis lagi. jembrana pada sapi bali yang
reproduksi sapi bali di paparkan Apabila seekor sapi bali hidup pernah menghantui
Sri Rahayu (2014) yang mengutip dipotong, prosentase berat pengembangan sapi bali pada
Gunawan, et al (2011) bahwa karkasnya adalah sebesar 54%, masa lalu, kini telah meredup. Di
calving rate sapi bali di Bali 11,87 sedangkan sapi Madura 47% dan Bali, tempat ditemukannya
bulan. Bahkan di Pulukan, sapi peranakan ongole 44%. penyakit jembrana, kasus penyakit
Jembrana, Bali sapi bali yang Bahkan prosentase karkas sapi jembrana sangat jarang
dipelihara intensif calving rate nya bali masih lebih tinggi ditemukan. Balai Besar Veterner
11,52 bulan (Siswanto et al, 2013). dibandingkan dengan sapi Denpasar mempunyai perjalanan
Dari data tersebut, tidak Australian commercial cross yakni panjang mengkaji penyakit
mengherankan bila tiap tahun 51% (Wiyatna 2007). jembrana (1974 – 2000an),
indukan sapi bali menghasilkan Diincar Malaysia sehingga masalah tersebut tidak
seekor pedet. Meskipun Indonesia lebih perlu menjadi kendala dalam
Kajian di atas terbukti di tertarik dengan sapi potong impor pengembangan sapi bali.
lapangan dalam skala yang besar. untuk mencukupi kebutuhan Kebetulan penulis pernah terlibat
Ketika dilakukan Proyek IFAD dan daging sapi masa kini dan masa dalam kajian tersebut sejak 1975
Bank Dunia (1970 – 1980an), mendatang, ternyata si cantik sapi sampai tahun 2000.
ribuan sapi bali asal Lombok, NTT bali sudah diincar oleh Malaysia Mengutip kalimat terakhir
dan Sulawesi Selatan di kreditkan sejak lama. Sekitar pertengahan J.W. Copland dalam makalah
kepada transmigran di Sumatra. 2004, Malaysia mengimpor 600an pada workshop “Jembrana
Hasilnya tiap tahun dihasilkan ekor sapi bali dari Sulawesi dan disease and the Bovine
pedet, sehingga kredit mudah Lombok. Sapi ini akan Lenitiviruses” di Bali 1013 Juni
dilunasi. Keuntungan lainnya, dikembangkan di lahan 1996, disebutkan ….” once
dengan tenaga sapi, lahan perkebunan sawit. Penulis sangat Jembrana disease is controlled,
pertanian bisa dikerjakan lebih prihatin dengan kejadian ini, they (bali cattle) have the potential
luas, sehingga transmigran sehingga menuangkan to be the major national asset for
memperoleh hasil pertanian lebih keprihatinan ini dalam bentuk the livestock sector”. Bagaimana
banyak. Kotoran sapi tulisan dengan judul “Quo Vadis kita menyambut prediksi seorang
dimanfaatkan sebagai pupuk Sapi Bali?” (Kompas 18 Agustus ahli dari Australia seperti J.W.
organik yang bagus bagi tanaman. 2004). Kita tidak bisa bayangkan Copland?
Populasi sapi bali di Sumatra bila kelak meng impor sapi bali
sekarang meningkat tajam. dari Malaysia untuk mencukupi Penulis : Mantan Penyidik Penyakit
Transmigran juga lebih sejahtera kebutuhan daging. Sapi Bali, Praktisi Hewan Kecil di
di tempat baru karena ada “rojo Apakah Malaysia kekurangan Denpasar
Juli 2019 | 35