Page 46 - VETNESIA EDISI 28
P. 46

RISET DAN KASUS



          diawali dengan infeksi saluran     Agen penyebab                         Azizi S. et al., (2013) dalam 
          pernafasan atas (ISPA) hingga                                         penelitiannya terhadap penyebab 
          menjalar ke paru, menyebabkan         Pada kondisi akut hingga        pneumonia secara bakteriologis di 
          peradangan pada paru atau          perakut, ada 2 bakteri penting     rumah potong hewan menemukan 
          pneumonia dalam beberapa           penyebab pneumonia yaitu           bahwa pada kasus pneumonia, 
          derajat. Pneu­monia pada           Pasteurella multocida dan          bakteri penyebab yang ditemukan 
          kambing yang ditandai awal         Maneheimia haemolytica.            adalah Pateurella multocida 
          dengan ISPA hampir terjadi di      Kerusakan pada lobus paru bagian   (24,53%), Staphylococcus aureus 
          berbagai negara.                   atas dan bersifat perakut          (20,75%), Klebsiella pneumonia 
                                             haemoragis karena infeksi          (15,09%), Corynebacterium
          Gejala klinis                      Maneheimia haemolytica,            pseudotuberculosis (7,55%), dan 
                                             sedangkan Pasteurella multocida    Actinomyces pyogenes (1,89%).
             Infeksi diawali dengan gejala   akan mengakibatkan kerusakan          Penyakit pada kambing yang 
          lemah, kurang nafsu makan,         paru pada lobus bagian belakang.   menyebabkan pneumonia, infeksi 
          keluar ingus encer yang kelamaan   Kedua bakteri ini mudah diisolasi   saluran nafas atas yang 
          mengental dari hidung, dan         di laboratorium dari sampel segar   disebabkan oleh virus menurut 
          keluarnya “tahi” mata yang         paru yang terkirim ke laboratorium.  Dave van Metre dari Universitas 
          mengental berwarna kekuningan 
          dari sudut mata kambing. Mata 
          terlihat kemerahan, bisa terjadi                       (a)                                        (b)
          monolateral atau bilateral pada 
          mata. Mata mengalami 
          keratokonjungtivitis, keputihan 
          pada bagian kornea dan bisa 
          terjadi kebutaan pada mata, 
          bilateral atau monolateral. 
          Kebutaan terjadi karena kerusakan 
          pada kornea mata. Bersin­bersin 
          dan batuk akan terdengar dari 
          kambing terserang. Kambing bisa 
          lumpuh, sesak nafas pada fase      Gambar 4. Pneumonia. Terjadi pneumonia haemorrhagis pada lubus anterior paru (a) dan
          akhir dan mati.                    pembendungan, perdarahan serta infiltasi sel­sel radang pada jaringan paru kambing
             Penyakit ini menular cepat 
          antar kambing sekandang karena         Infeksi kedua bakteri tersebut   Colorado adalah Caprine Arthritis 
          adanya kontaminasi agen            bisa diikuti oleh bakteri lainnya   & Encephalitis Virus (CAEV), yang 
          penyebab pada tempat pakan,        seperti Haemophillus sp.,          menyebabkan perubahan 
          tempat minum dan terbawa oleh      Chlamydia sp., Salmonella sp dan   patologis pada berbagai organ 
          pekerja kandang serta peralatan    Mycoplasma sp.                     tubuh kambing termasuk paru. 
          kandang.                                                              Virus lain penyebab pneumonia 
                                                                                adalah Parainfluenza Virus Tipe 3, 
                                                                                Adenovirus, dan Respiratory 
                                                                                Syncytial Virus.

                                                                                Diagnosa

                                                                                   Untuk keperluan diagnosa, 
                                                                                sampel bisa diambil dari leleran 
                                                                                hidung atau mata, organ segar 
                                                                                saluran nafas untuk pemeriksaan 
                                                                                bakteriologis dan virologis. Hasil 
                                                                                identifikasi bakteri, uji sensitifitas 
                                                                                bakteri dapat dipakai dasar 
                                                                                pemilihan bakteri yang seusai dan 
                                                                                pengobatan yang tepat. 
                                                                                Pemberian antibiotika yang tepat 
                                                                                dan roboransia akan mempercepat 
                                                                                penyembuhan. Pemeriksaan 
                                                                                laboratorium bisa dilakkukan juga 
                                                                                dengan imunohistokimia (IHK) 
                                                                                atau polychain reaction (PCR).
          Gambar 3. Gejala klinis kambing terinfeksi, keluar ingus mengental dan leleran kentaldari
          sudut mata
                                                                                Pengendalian


                                           April 2021      46
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51