Page 30 - BMH JATIM_MAJALAH MULIA EDISI MARET 2022 VERSI ONLINE_Neat
P. 30
SOSOK
Palembang”. Dalam hati Amin,
wah, ternyata tidak ada opsi tugas “Dalam
ke Jakarta.
Belum sampai Amin men-
jawab, Kiai Abdullah Said melan- dakwah dan
jutkan, “Aku beritahu dulu. Di Irian
nyamuknya kayak anak ayam. perjuangan itu
Sampaikan ke istrimu, saya tung- tidak ada istilah
gu 5 menit.”
Jika tidak taat, bisa saja Amin
memilih tetap di Dumai saja agar refreshing.
lebih aman. Tapi itu tidak dilaku- Yang ada
kannya. Dia harus siap dengan se-
gala risiko perjuangan. menemui adalah tugas,”
Amin langsung
Mar’fuah. Ternyata jawaban sang kata Kiai
istri selalu melegakan hati. “Dima-
na saja Bismillah. Yang penting Abdullah Said
niat berdakwah, mencari kawan.
Kalau ketemu lawan, ya risiko. Ka-
lau mati, mati dalam perjuangan.
Nggak berjuang juga mati kok,”
kata Marfu’ah. 1952, sejak remaja Amin sudah
Amin beserta keluarga pun aktif berorganisasi, Ia menjadi pe-
langsung berangkat menuju ngurus Pemuda Muhammadiyah,
Palembang untuk merintis pesan- hingga di sinilah ia berjumpa KH
tren (1991). Abdullah Said (1971).
Ada “bekal” nasihat Kiai Said Dia kemudian mengikuti Trai-
yang selalu diingatnya sampai se- ning Center Darul Arqam yang di-
karang: “Orang yang berjuang un- pandu oleh Kiai Said dan menjadi
tuk perut, isi perut, maupun bawah salah satu santri awal Pesantren
perutnya saja setengah mati. Li- Hidayatullah Balikpapan. Tekad-
hatlah di kolong-kolong jembatan nya untuk berdakwah amat kuat,
Jakarta. Pagi buta berangkat membuat Amin memutuskan un-
mengais sampah, mungkin nggak dur diri dari PNS dan total menga-
shalat Subuh. Rumahnya cuma jar di pesantren.
kardus. Nah, bagaimana dengan “Meskipun sedikit, barakah ser-
kita yang berjuang buat agama ta hikmahnya banyak. Misalnya,
Allah? Sekadar susah, sakit, bah- saya dan istri jadi terbiasa puasa
kan mati itu biasa. Jaminan Allah sunnah. Anak saya terbiasa hidup
itu luar biasa, ajrun ghairu mam- sederhana. Kenyataannya kami
nun (pahala yang tiada terputus).” ya tetap bisa makan 3x sehari,”
terang pria yang juga pernah ber-
Pegawai Negeri tugas dakwah di Kudus dan Cepu
Lahir di Balikpapan 12 Agustus Jawa Tengah (Jateng) ini.*
26 MULIA | Rajab 1443/Maret 2022