Page 107 - untitled
P. 107

undangan Raja itu. Dengan diiringi banyak prajurit, berangkatlah Dewa
                            Gana ke tempat upacara. Upacaranya sangat mewah, semua raja tetangga
                            diundang, seluruh rakyat ikut memberikan dukungan.
                                Dewa Gana diajak berkeliling istana oleh raja sambil menunjukkan
                            kekayaannya berupa emas, perak, dan berlian yang jumlahnya bergudang-
                            gudang. Dengan bangga, raja menyampaikan jumlah emas dan berliannya.
                            Sementara rakyat dari kerajaan ini masih hidup miskin karena kurang
                            diperhatikan oleh raja dan pajaknya selalu dipungut oleh Raja.
                                Mengetahui hal tersebut, Dewa Gana ingin memberikan pelajaran
                            kepada Sang Raja. Ketika sampai pada acara menikmati suguhan makanan
                            dan minuman, maka Dewa Gana menghabiskan seluruh makanan yang ada.
                            Bukan itu saja, seluruh perabotan berupa piring emas dan lain sebagainya
                            semua dihabiskan oleh Dewa Gana. Raja menjadi sangat bingung sementara
                            Dewa Gana terus meminta makan. Apabila tidak diberikan, Dewa Gana
                            mengancam akan memakan semua kekayaan dari Sang Raja.
                                Khawatir kekayaannya habis dimakan Dewa Gana, lalu Raja ini kembali
                            menghadap Dewa Siwa dan mohon ampun. Lalu diberikan petunjuk dan
                            nasihat agar tidak sombong karena kekayaan dan membagikan seluruh
                            kekayaan itu kepada seluruh rakyat secara adil. Kalau menyanggupi,
                            barulah Dewa Gana menghentikan aksinya untuk minta makan terus
                            kepada Raja. Dengan terpaksa Raja yang sombong ini menuruti nasihat
                            Dewa Siwa yang menyebabkan kembali baiknya Dewa Gana.
                                Pesan moral yang disampaikan cerita ini adalah, janganlah melaksanakan
                            yajña berdasarkan niat untuk memamerkan kekayaan. Selain membuat
                            para undangan kurang nyaman, juga nilai kualitas yajña tersebut menjadi
                            lebih rendah.


                        c.  Tamasika Yajña
                                Tamasika tajña adalah yajña yang dilaksanakan dengan motivasi
                            agar mendapatkan untung. Kegiatan ini sering dilakukan sehingga dibuat
                            Panitia yajña dan diajukan proposal untuk melaksanakan upacara yajña
                            dengan biaya yang sangat tinggi. Akhirnya yajña jadi berantakan karena
                            Panitia banyak mencari untung. Bahkan setelah yajña dilaksanakan,
                            masyarakat mempunyai hutang di sana sini. Yajña semacam ini sebaiknya
                            jangan dilakukan karena sangat tidak mendidik.














                                                        Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti  101
   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112