Page 32 - untitled
P. 32

Visnu. Ia kesal karena selalu gagal oleh kekuatan Deva Visnu, namun
                         ia tidak mampu menyaksikan Deva Visnu yang melindungi Prahlada
                         secara langsung. Ia menantang Prahlada untuk menunjukkan Deva
                         Visnu. Prahlada menjawab, “Ia ada di mana-mana, Ia ada di sini, dan
                         Ia akan muncul”.
                             Mendengar jawaban itu, ayahnya sangat marah, mengamuk dan
                         menghancurkan pilar rumahnya. Tiba-tiba terdengar suara yang
                         menggemparkan. Pada saat itulah Deva Visnu sebagai Narasimha muncul
                         dari pilar yang dihancurkan Hiranyakashipu. Narasimha datang untuk
                         menyelamatkan Prahlada dari amukan ayahnya, sekaligus membunuh
                         Hiranyakashipu. Namun, atas anugerah dari Brahma, Hiranyakasipu tidak
                         bisa mati apabila tidak dibunuh pada waktu, tempat dan kondisi yang
                         tepat. Agar berkah dari Deva Brahma tidak berlaku, ia memilih wujud
                         sebagai manusia berkepala singa untuk membunuh Hiranyakashipu. Ia
                         juga memilih waktu dan tempat yang tepat.
                             Akhirnya, berkah dari Deva Brahma tidak berlaku. Narasimha
                         berhasil merobek-robek perut Hiranyakashipu. Akhirnya Hiranyakashipu
                         berhasil dibunuh oleh Narasimha, karena ia dibunuh bukan oleh manusia,
                         binatang, atau Deva. Ia dibunuh bukan pada saat pagi, siang, atau
                         malam, tapi senja hari. Ia dibunuh bukan di luar atau di dalam rumah.
                         Ia dibunuh bukan di darat, air, api, atau udara, tapi di pangkuan
                         Narasimha. Ia dibunuh bukan dengan senjata, melainkan dengan kuku.


                       Makna dari cerita Narasimha
                       • Narasimha memberi contoh bahwa Tuhan ada di mana-mana.
                       • Rasa bakti yang tulis dari Prahlada menunjukkan bahwa sikap
                         seseorang bukan ditentukan dari golongan ataupun bukan karena
                         berasal dari keturunan yang jelek, melainkan dari sifatnya.
                       • Meskipun Prahlada seorang keturunan Asura namun ia juga
                         seorang penyembah Vishnu yang taat


                     e.  Wamana Avatara
                             Kisah Wamana Avatara dimuat dalam kitab Bhagawatapurana.
                         Menurut cerita dalam kitab, Wamana sebagai Brahmana cilik datang
                         ke istana Raja Bali karena pada saat itu Raja Bali mengundang seluruh
                         Brahmana untuk diberikan hadiah. Ia sudah dinasihati oleh Sukracarya
                         agar tidak memberikan hadiah apapun kepada Brahmana yang aneh
                         dan lain daripada biasanya.







                 26        Kelas VII SMP
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37