Page 33 - untitled
P. 33

Pada waktu pemberian hadiah, seorang Brahmana kecil muncul di
                            antara Brahmana yang sudah tua-tua. Brahmana tersebut juga akan
                            diberi hadiah oleh raja Bali. Brahmana kecil itu meminta tanah seluas
                            tiga jengkal yang diukur dengan langkah kakinya. Raja Bali pun takabur
                            dan melupakan nasihat Sukracarya. Ia menyuruh Brahmana kecil itu
                            melangkah. Dan saat itu juga, Brahmana tersebut membesar dan terus
                            membesar.
                                Dengan ukurannya yang sangat besar, ia mampu melangkah di surga
                            dan bumi sekaligus. Pada langkah yang pertama, ia menginjak surga.
                            Pada langkah yang kedua, ia menginjak bumi.
                            Pada langkah yang ketiga, karena tidak ada lahan
                            untuknya berpijak, maka raja Bali menyerahkan
                            kepalanya. Sejak itu, tamatlah kekuasaan raja
                            Bali. Karena terkesan dengan kedermawanan raja
                            Bali, Wamana memberinya gelar Mahabali. Ia
                            juga berjanji bahwa kelak raja Bali akan menjadi
                            Indra pada Manwantara berikutnya. Wamana
                            sebagai ‘Sang Hyang Triwikrama’ digambarkan
                            memiliki tiga kaki, satu berada di bumi, kaki

                            yang terangkat berada di surga, dan yang ketiga  http://www.wallpapers-junction.
                            di kepala Mahabali.                           com/Hindu-Gods/Images/Lord-
                                                                          Vamana-Painting.jpg
                                                                          Gambar 2.5 Rama Avatara
                        f.  Parasurama Avatara
                                Parasurama merupakan putra bungsu Jamadagni, seorang Rsi
                            keturunan Brgu. Itulah sebabnya ia pun terkenal dengan julukan
                            Bhargawa. Sewaktu lahir, Jamadagni memberi nama putranya itu Rama.
                            Setelah dewasa, Rama pun terkenal dengan julukan Parasurama karena
                            selalu membawa kapak sebagai senjatanya. Selain itu, Parasurama juga
                            memiliki senjata lain berupa busur panah yang luar biasa besar.
                                Sewaktu muda, Parasurama pernah membunuh ibunya sendiri yang
                            bernama Renuka. Hal itu disebabkan karena kesalahan Renuka dalam
                            melayani kebutuhan Jamadagni sehingga menyebabkan Jamadagni marah
                            besar. Jamadagni kemudian memerintahkan putra-putranya supaya
                            membunuh ibu mereka tersebut. Ia menjanjikan akan mengabulkan
                            apa pun permintaan mereka. Meskipun demikian, sebagai seorang
                            anak, putra-putra Jamadagni, tidak ada yang bersedia melakukannya,
                            kecuali Parasurama. Jamadagni semakin marah dan mengutuk mereka
                            menjadi batu.








                                                        Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti  27
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38