Page 27 - E-Book Transpor Membran._Neat
P. 27
15
b. Protein Pembawa (Carrier Protein)
Protein pembawa atau protein transporter adalah protein transpor yang
membantu perlekatan terhadap ion atau molekul yang akan ditransfer ke dalam
sel. Ketika terjadi ikatan antara molekul dengan protein pembawa, maka protein
pembawa akan berubah konformasinya sehingga molekul yang awalnya berada di
luar sel dapat berpindah ke dalam sel (lihat Gambar 2.8).
Setelah molekul dilepaskan ke dalam
sel, protein pembawa akan kembali ke
bentuk semula. Setiap molekul atau
ion memiliki protein transporter yang
khusus, misalnya suatu molekul
glukosa memerlukan protein pembawa
untuk memindahkan glukosa ke dalam
sel. Protein pembawa untuk glukosa
Gambar 2.8 Protein pembawa
banyak ditemukan pada sel-sel rangka,
Sumber : https://physiologue.wordpress.com
otot jantung, sel-sel lemak dan sel-sel
hati, karena sel tersebut selalu
membutuhkan glukosa untuk diubah
menjadi energi.
Seberapa cepat zat terlarut berdifusi bergantung pada lima faktor:
1. Ukuran, dibutuhkan lebih sedikit energi untuk memindahkan molekul yang kecil,
sehingga molekul yang lebih kecil berdifusi lebih cepat.
2. Suhu, molekul bergerak lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi. Pergerakan
molekul yang cepat menyebabkan molekul lebih sering bertabrakan satu sama
lain. Tabrakan tersebut mendorong molekul menjauh sehingga molekul cepat
tersebar/berdifusi.
3. Kecuraman gradien konsentrasi. Tingkat difusi lebih tinggi dengan gradien yang
lebih curam. Molekul yang bertabrakan lebih sering di wilayah konsentrasinya
lebih besar, jadi lebih banyak molekul yang memantul keluar dari daerah dengan
konsentrasi lebih besar daripada yang memantul kedalamnya.
4. Muatan, setiap ion yang terlarut dalam cairan mengandung muatan listrik. Muatan
yang berlawanan akan saling menarik dan menolak. Misalnya zat bermuatan
positif seperti natrium akan bergerak menuju daerah bermuatan negatif.
5. Tekanan. Difusi dapat dipengaruhi oleh perbedaan tekanan antara daerah yang
berdampingan. Tekanan mampu membuat molekul lebih sering bertabrakan
sehingga memantul (menyebar) ke segala arah dengan lebih cepat.